InJourney: Pemasangan Stair Lift Candi Borobudur Tanpa Paku dan Bor

Candi Borobudur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Magelang, VIVA – Direktur Utama InJourney Maya Watono memastikan pemasangan Stair Lift di atas bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tanpa menggunakan paku dan bor sehingga tidak merusak batuan candi.

Presiden Macron Bakal Kunjungi Akmil Magelang, Cek Laboratorium Bahasa Prancis

Menurutnya, semua dilakukan dengan mengedepankan agar tidak merusak struktur candi dan menjunjung tinggi ketentuan yang ditetapkan oleh UNESCO.

"Kami sudah berkali-kali dengan Kementerian Kebudayaan berdiskusi supaya apa yang kita lakukan ini sesuai dengan UNESCO," kata Maya

Ada Pertanyaan Penyidik yang Bikin Rismon Terasa Menyakitkan: Kok Sampai Segini Kali Indonesia Pak Prabowo

Ia menyampaikan pemasangan alat tersebut bersifat portable. Masyarakat yang tidak bisa naik candi sebelumnya, sekarang bisa naik candi terutama untuk beribadah.

"Biksu-biksu senior yang ingin sekali beribadah di atas Candi Borobudur, yang saat ini tidak bisa sekarang punya kesempatan untuk naik. Kami berpegang bahwa beribadah itu harusnya tidak ada keterbatasan, jadi kita harus bisa memfasilitasi yang mau beribadah," ujarnya.

Puan Maharani Tolak Penghapusan Istilah Orde Lama dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Pemasangan Stair Lift di tangga Candi Borobudur jelang kunjungan Prabowo

Photo :
  • Ist

Maya menyampaikan InJourney memang mengedepankan empat pilar, pertama inklusifitas, kedua spiritual and culture, ketiga hijau dan edukasi.

"Inklusivitas ini sangat penting, karena di situs-situs heritage dunia, di mana-mana ini sudah ada progres mengenai fasilitas prasarana, kami ingin juga ada di Candi Borobudur," katanya.

Ia menerangkan umat Buddha di seluruh dunia itu hampir 500 juta, dan di Asia sekitar 300 juta.

"Kalau kita bisa mengambil 1 persennya saja itu 3 juta, devisa yang masuk untuk Indonesia luar biasa dan akhirnya ekonomi, dampak yang didapatkan untuk masyarakat Magelang, masyarakat sekitar Borobudur dan Jateng, Indonesia akan luar biasa," katanya.

Chair Lift Bukan Eskalator

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon membantah pembuatan lift dan eskalator di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Hal ini ditegaskan Fadli merespons rencana pemasangan lift atau eskalator di Candi Borobudur jelang kunjungan Presiden Prabowo. 

"Tidak ada yang namanya pembuatan lift di Candi Borobudur, kemudian ada video mengatakan pemasangan eskalator atau pun dikatakan ekskavator dia nggak bisa membedakan antara eskalator dan ekskavator jadi tidak ada pemasangan eskalator di candi Borobudur yang kita sedang upayakan adalah pemasangan chair (chairlift)," ujar Menbud saat ditemui di kompleks DPR RI Jakarta, Senin.

Menurutnya, Candi Borobudur akan dipasangi chairlift yang dapat membuka akses lebih luas bagi penyandang disabilitas serta lansia atau kalangan senior biksu untuk dapat menjelajah situs sejarah yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Chairlift itu untuk inklusivitas, semua situs-situs dunia itu sudah memakai itu kalau kita datang ke Akropolis ke Parthenon, di Yunani. Itu juga memakai itu, saya juga lihat di sistem chapel, itu kalau kita lihat di sistem gereja Saint Peter di Italia yang merupakan heritage itu juga memakai itu," katanya lagi.

Kehadiran chairlift ini menurutnya tidak akan merusak bangunan candi yang bersejarah itu. Adaptasi chairlift ini menurutnya bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan untuk menghadirkan inklusivitas bagi umat Buddha maupun masyarakat secara umum agar dapat melakukan aktivitas keagamaan, misalnya dalam upacara perayaan hari Waisak maupun kegiatan tertentu.

"Kita melakukan ini adaptasi terhadap itu jadi ini sesuai UU dan tidak ada perusakan sama sekali, itu pakai hand rail. Jadi saya tegaskan tidak ada eskalator apalagi ekskavator," pungkas Menbud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya