Buntut 19 Napi Kabur, Ditjen PAS Gelar Razia Besar-Besaran di Lapas Nabire

Ditjen PAS bersama Polri dan TNI memggelar sidak di Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah pada Selasa 3 Juni 2025 kemarin. (Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Permasyarakatan (PAS) telah melakukan inspeksi dadakan (Sidak) di Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah. Sidak dilakukan pada Selasa 3 Juni 2025 kemarin.

Bareskrim Gerebek 30 Kg Sabu Siap Masuk Kampung Bahari, Dikendalikan Napi Lapas Cipinang!

Sidak itu dilakukan setelah adanya peristiwa 19 narapidana kabur dari Lapas pada Senin kemarin.

"Tim ditjenpas bekerjasama dengan Polda, Danrem, dan Dandim Papua Tengah Polri dan TNI melakukan razia di Lapas Nabire, dengan 242 personil melakukan razia di Lapas Nabire. Ini dalam rangka sterilisasi Lapas Nabire pasca terjadinya pelarian dan penyerangan, juga bagian dari keseriusan kami memangkas akar masalah, agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) PAS, Mashudi dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu 4 Juni 2025.

Coir Net Karya Warga Binaan Lapas Ciamis Rambah Pasar Internasional, Diekspor ke Korsel dan Jepang

Lapas Nabire (dok. istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Lebih lanjut, kata Mashudi, setelah melakukan sidak pihaknya berhasil menyita barang-barang yang dilarang untuk berada di dalam Lapas. Barang tersebut diantaranya, handphone, senjata tajam, alat-alat elektronik dan beberapa barang terlarang lainnya.

Sidak 3 Lapas di Tangerang, Dirjen Pas Beri Catatan Ini

Barang-barang itupun langsung disita pihak Lapas Nabire. Dengan adanya penyitaan barang-barang yang dilarang itu, Mashudi berharap bisa mengurangi potensi peristiwa yang sama Senin kemarin.

“Kami juga telah berkoordinasi untuk menempatkan anggota polri dan TNI untuk memperkuat keamanan. Kami berharap pola sinergitas ini akan menjadi pola kerjasama yang akan memperkuat pengamanan lapas Nabire,” kata dia.

“Secara khusus saya sudah mengintruksikan kepada Kakanwil Ditjenpas untuk memperkuat lapas dan rutan rawan risiko dengan dukungan pengaman bantuan dari Polri dan TNI," lanjut Mashudi.

Mashudi pun menyampaikan bahwa giat razia bisa dilakukan secara rutin dan insidentil oleh pihak lapas dan rutan seluruh Indonesia. Sidak nantinya bisa bekerjasama dengan Polri dan TNI.

"Ini juga merupakan langkah kami untuk melakukan mitigasi risiko terhadap gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah lain, khususnya dalamhal ini Jayapura. Agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi,” pungkas Mashudi.

Diketahui, sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire pada Senin pagi, sekitar pukul 11.00 WIT. Dari jumlah tersebut, 11 orang diduga bagian dari KKB yang berasal dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai.

Para napi itu kabur setelah salah satu di antara mereka menyerang petugas pemasyarakatan menggunakan parang panjang. Serangan itu menyebabkan sedikitnya tiga petugas Lapas Nabire mengalami luka.

Ditjen PAS bersama Polri dan TNI memggelar sidak di Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah pada Selasa 3 Juni 2025 kemarin. (Istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Berdasarkan catatan Satgas Operasi Damai Cartenz, identitas napi kabur yang diduga bagian dari KKB, yakni Yotenus Wonda, Alison Wonda, dan Tandangan Kogoya (KKB Puncak Jaya); Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya, dan Marenus Tabuni (KKB Puncak); serta Anan Nawipa dan Yakobus Nawipa (KKB Paniai).

Sementara itu, identitas napi lainnya yang bukan bagian dari KKB, yaitu Agus Gobay, Yeheskiel Degei, Noak Tekege, Gimun Kogoya, Jenison Gobay, Roy Wonda, Andreas Tekege, dan Salomo Tekege.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya