Jumlah Jemaah Wafat Tahun Ini Turun, Menag: Semoga Tidak Bertambah
- MCH 2025
Mina, VIVA – Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat hingga Jumat (6/6/2025) tercatat sekitar 150 orang, menurun signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut capaian ini sebagai hasil dari dukungan fasilitas dari pemerintah Arab Saudi serta kepatuhan jemaah terhadap aturan yang ditetapkan.
"Alhamdulillah, jumlah kematian pun bisa ditekan dari peristiwa yang sama pada tahun-tahun lalu. Tahun lalu sekitar hampir 400 meninggal, tahun 2023 itu bahkan hampir 800," ujar Menag Nasaruddin dalam keterangannya di Mina, Jumat (6/6/2025)Â
Jemaah mabit di Muzdalifah
- Iqo Shofwa/MCH
"Hari ini, setelah puncak wukuf dan malam di Muzdalifah, sekitar 150-an. Kita berharap semoga tidak bertambah."
Salah satu faktor penentu menurunnya angka kematian menurut Menag adalah kemudahan akses layanan kesehatan, termasuk ambulans, yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.
"Kita berterima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang memberikan kemudahan kepada Indonesia, termasuk ambulans-ambulans yang bisa masuk ke wilayah Arafah dan Mina," katanya.
Wukuf di Arafah
- VIVA/ Syahdan
Selain itu, Menag Nasaruddin juga menekankan pentingnya ketaatan jemaah terhadap imbauan kesehatan, termasuk larangan keluar tenda di siang hari. Ia mengingatkan bahwa suhu di wilayah Mina dan sekitarnya masih bisa mencapai 50 derajat Celsius.
"Hindari keluar tenda pada pukul 10.00 sampai 16.00 siang. Itu ketentuan dari pemerintah Saudi untuk meminimalkan terjadinya korban. Alhamdulillah, jemaah kita sangat taat mengikuti instruksi pemerintah dan juga pimpinan kloternya," ujar Menag.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kelancaran pergerakan jemaah selama puncak ibadah haji.
"Tidak ada satu pun yang tertinggal di Muzdalifah, semuanya sudah masuk ke tenda, makan, minum, dan siap melanjutkan lempar jumrah dengan aman," jelasnya.Â