Prabowo: Bangsa yang Tak Investasi Pertahanannya Sendiri, Kedaulatannya Dirampas
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan setiap negara harus investasi pertahanannya sendiri. Apabila negara tidak berinvestasi pertahanan, Kepela Negara menyebut bangsa itu menjadi bangsa yang rawan dijajah dan akhirnya menjadi budak.
Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Prabowo, dalam pidatonya di acara Indo Defence 2025 Expo dan Forum di JiExpo, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025.
"Suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri, biasanya kedaulatannya dirampas. Biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," ujar Prabowo.
Prabowo menyebut tidak ada negara waras yang menghendaki perang. Menurutnya, perang hanya merusak dan menghancurkan suatu negara. Tetapi keselamatan negara juga harus disiapkan.
"Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destructive, perang adalah menimbulkan kehancuran," jelas Presiden.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan RI 2019-2024 itu menegaskan, Indonesia merupakan negara yang cinta damai.
"Ini adalah ajaran sejarah karena itu bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan," ucap dia.
Acara Indonesia Defence 2025 merupakan pameran alutsista dalam hingga luar negeri, serta dihadiri 55 negara dan diikuti 32 paviliun countries.
Turut hadir dalam acara tersebut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Budi Gunawan, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya.
Sementara jajaran Kabinet Merah Putih yang hadir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Selain itu terlihat juga Wapres ke-6 RI, Try Sutrisno.
