Novel Cs Ditunjuk jadi Satgassus Optimalisasi Negara, KPK Optimis Memberikan Dampak Baik yang Nyata
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara setelah mantan penyidik senior KPK yang dikembalikan ke Polri kini ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masuk menjadi bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara.
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan menjabat sebagai wakil ketua, dan ketuanya adalah Herry Muryanto.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo memberikan ucapan selamat kepada para mantan penyidik yang dipercayai Kapolri menjadi bagian Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara.
"Tentunya, upaya optimalisasi penerimaan negara dengan pemberantasan korupsi sangat erat kaitannya," ujar Budi Prasetyo kepads wartawan, Senin 16 Juni 2025.
Budi menuturkan bahwa dengan adanya para mantan pegawai lembaga antikorupsi, maka sumber dananya dipastikan tidak berpotensi terjadi praktik korupsi.
"Sumber-sumber penerimaan negara yang dikelola dengan baik, transparan, akuntable, akan menutup kebocoran-kebocoran dan celah terjadinya korupsi. Alhasil pendapatan yang masuk ke kas negara menjadi lebih optimal," ucapnya.
"Oleh karena itu, terbuka peluang sinergi dan kolaborasi ke depannya. Sehingga upaya pencegahan korupsi maupun optimalisasi penerimaan negara sama-sama berjalan lebih efektif dan memberikan dampak baik yang nyata," lanjut Budi.
Sebelumnya, Langkah berani diambil Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara, tim elite yang disebut-sebut akan membantu negara menggali potensi penerimaan dari sektor-sektor yang selama ini kurang tergarap maksimal.
Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan ditunjuk sebagai Wakil Kepala Satgassus. Sementara posisi Kepala Satgassus diemban oleh Herry Muryanto, yang juga mantan personel KPK yang telah malang melintang di dunia pemberantasan korupsi.
Tim ini diisi oleh para mantan pegawai KPK yang sebelumnya tergabung dalam Satgassus Pencegahan Korupsi. Mereka bukan orang baru dalam hal menelisik celah korupsi dan mengawal tata kelola pemerintahan yang bersih.
Anggota Satgassus, Yudi Purnomo Harahap, mengungkapkan bahwa selama enam bulan terakhir timnya telah aktif melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian penting, mulai dari Kementerian Keuangan, Perhubungan, hingga ESDM dan Kelautan-Perikanan.
Tak hanya duduk di belakang meja, tim ini langsung turun ke lapangan. Satgassus melakukan inspeksi ke Pelabuhan di Jawa Timur pada 7-9 Mei 2025 dan ke Pelabuhan Benoa, Bali, pada 11-13 Juni 2025. Di balik kunjungan itu, tersingkap fakta mengejutkan.
“Satgassus berusaha untuk memetakan masalah dan menawarkan serta mengawal solusi agar PNBP di sektor perikanan meningkat," ujar dia, Senin, 16 Juni 2025.
Menurut Yudi, Ketua Tim Satgassus Sektor Perikanan, Hotman Tambunan, telah memetakan berbagai permasalahan dalam sektor perikanan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah proses perizinan yang lambat, membuat potensi penerimaan negara menguap begitu saja.
Tim Satgassus sendiri telah mengunjungi dua pelabuhan perikanan utama. Pertana Mayangan di Probolinggo dan kedua Benoa di Bali. Dari situ, mereka menyusun peta masalah dan strategi percepatan, termasuk memperbaiki regulasi dan sistem perizinan kapal.
"Dengan demikian, atas ikan hasil tangkapan kapal tak berizin tersebut tidak dapat dipungut PNBP-nya. Beberapa kapal tersebut memang telah mengajukan perizinan tetapi masih terkendala dan membutuhkan waktu yang relatif cukup lama," katanya.