Wamendikdasmen Soroti Dugaan Jual Beli Kursi SPMB tingkat SMP Negeri di Kota Bandung

Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq
Sumber :
  • Cepi Kurnia/tvone

Bandung, VIVA – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan menengah atau Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq turut angkat bicara soal kasus dugaan jual beli kursi dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB di Kota Bandung yang kini terus mencuat.

Fajar menyebut bahwa pihaknya sudah resmi menerima laporan secara tertulis dari Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan terkait kasus tersebut, Senin, 16 Juni 2025.

Soroti Siswa Keracunan MBG di NTT, Dasco Singgung Supervisi

“Tadi Pak Wali Kota sudah menyerahkan laporan resmi kepada kami secara tertulis,” kata Fajar dikutip Selasa, 17 Juni 2025.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu laporan tersebut serta melakukan penelusuran mendalam terkait dugaan adanya jual beli kursi SPMB di Kota Bandung.

Akselerasi Pendidikan Berkualitas untuk 17 Sekolah di Seram Bagian Barat Maluku

Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Hak

Photo :
  • Cepi Kurnia/tvone


“Kami akan kaji dengan Irjen yang sudah kami bawa juga. Tapi intinya kita asasnya adalah praduga tak bersalah sepenuhnya ya, istilahnya gitu ya, jangan juga mengedepankan fitnah, kami akan klarifikasi,” kata Fajar.

56 Ribu Anak Jadi Korban Kecelakaan, Jasa Raharja Ajak Pelajar Lakukan Hal Ini

“Ya kita akan telusuri karena kita tidak bisa menghukumi sesuatu dengan tanpa fakta ya,” imbuh dia.

Fajar juga menekankan agar kasus dugaan jual beli kursi SPMB ini bisa menjadi peringatan bersama bagi seluruh pihak. Baik itu pihak pemerintahan, sekolah maupun orang tua calon siswa agar tidak melakukan praktik terlarang itu.

“Tapi ini menjadi peringatan bersama agar indikasi semacam itu tidak terjadi Itu saja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fajar juga menerangkan bahwa belum ada kasus serupa yang terjadi di luar Kota Bandung, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat. Meski banyak laporan yang diterima oleh Kemendikdasmen, namun laporan itu bukanlah masalah serius dan dapat segera diselesaikan.

“Sejauh ini belum ada pak ya memang ada berbagai laporan sudah kami terima, tapi alhamdulillah belum ada yang serius. Tentu kita harapkan ini juga berlangsung sampai akhir proses SPMB ini,” terang Fajar.

Selain itu, Fajar mengimbau kepada seluruh orang tua calon siswa agar tidak panik dengan adanya kasus jual beli kursi SPMB. Ia meminta agar seluruh orang tua calon siswa tetap memperhatikan jadwal pendaftaran SPMB yang sudah ditetapkan.

“Nah kami juga minta tolong supaya para orang tua tidak panik dan memperhatikan jadwal pendaftaran SPMB Mungkin karena selama ini jadwal kurang terinfo ketika dibuka, semua di waktu yang sama jadi sistem yang misalnya aplikasinya jadi hank traficnya menjadi macet," katanya.

Sebagai langkah preventif dalam mencegah adanya kembali praktik jual beli kursi SPMB, Fajar juga sempat melakukan Inspeksi Mendadak atau Sidak ke salah satu SMP favorit di Kota Bandung. Dimana sebelumnya, beberapa sekolah favorit di Kota Bandung diduga terlibat dalam praktik jual beli kursi SPMB ini.

Sementara itu Wamendikdasmen sendiri telah melakukan sidak ke salah satu sekolah yakni SMPN 7 Kota Bandung di Jalan Ambon, Citarum Kota Bandung. Meski proses pendaftaran SPMB di tingkat SMP belum dimulai, namun pihaknya ingin memastikan bahwa proses pendaftaran SPMB di Kota Bandung berjalan lancar tanpa diwarnai berbagai kendala. Salah satunya seperti kasus dugaan jual beli kursi yang kini tengah mencuat.

“Kita harapannya berlangsung fair, karena ini prinsip yang kita kedepankan. Yang kedua, kami ingin memastikan dengan SPMB yang berjalan tahun ini semua anak di negeri ini khususnya Kota Bandung bisa terfasilitasi aksesnya," tegasnya.


Laporan: Cepi Kurnia-tvOne

Kepala BGN Dadan Hindayana

Tingkat Kehadiran Siswa Meningkat 95 Persen Setelah Ada MBG, Kata Kepala BGN

Sudah ada 7,55 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia yang telah tercakup dalam Program MBG dengan 2.437 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025