Kegiatan Haji di Makkah Berakhir, Begini 6 Layanan Jemaah Selama 32 Hari
- MCH 2025
Makkah, VIVA – Pelaksanaan layanan haji Indonesia di Kota Makkah resmi berakhir pada Selasa, 2 Juli 2025, ditandai dengan pelepasan jemaah kloter terakhir, KJT 28, yang terdiri dari 402 jemaah asal Majalengka, Bandung, dan sekitarnya menuju Madinah.
Ketua PPIH dan KJT 28 Jemaah terakhir yang bergerak dari Makkah ke Madinah
- MCH 2025
"Pelepasan jemaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, dalam acara pelepasan di Hotel Burj Alwahda Almutamayiz, Makkah.
Dengan berakhirnya masa tinggal jemaah di Makkah, seluruh layanan yang sebelumnya aktif selama lebih dari 30 hari juga resmi dihentikan. Berikut ini adalah enam layanan utama jemaah haji Indonesia di Makkah yang telah ditutup:
1. Layanan Transportasi
Tiga jenis transportasi utama mendukung mobilitas jemaah selama di Makkah:
Bus antar kota perhajian: Total 5.250 armada melayani perjalanan jemaah dari dan ke Makkah, Madinah, serta Jeddah.
Bus shalawat: Sebanyak 12.193 armada mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
Bus Masyair: Digunakan untuk perjalanan ibadah Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), termasuk 20 bus safari wukuf bagi jemaah sakit atau lansia.
2. Layanan Akomodasi
Selama 32 hari di Makkah, jemaah ditampung di 206 hotel yang tersebar di empat wilayah:
Syisyah: 80 hotel (69.405 jemaah)
Raudhah: 40 hotel (37.636 jemaah)
Jarwal: 32 hotel (37.650 jemaah)
Misfalah: 54 hotel (63.512 jemaah)
Jarak hotel paling jauh hanya sekitar 4.500 meter dari Masjidil Haram.
3. Layanan Ibadah
Sebagian besar jemaah melaksanakan haji tamattu’ (99,29%), disusul ifrad (0,66%) dan qiran (0,04%).
Sorotan lainnya:
10.141 jemaah ikut Tarwiyah
529 jemaah safari wukuf (termasuk lansia/disabilitas)
334 jemaah dibadalhajikan
8.393 jemaah bayar dam lewat Baznas
77,7% jemaah mengambil nafar awal, sisanya nafar tsani
4. Layanan Konsumsi
Sejak 10 Mei hingga 2 Juli 2025, sebanyak 14.366.234 boks katering disalurkan ke jemaah dan petugas, tidak termasuk makanan tambahan pada puncak haji (7–15 Zulhijjah) berupa ready to eat (RTE) dan fresh meal.
5. Layanan Kesehatan
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan sektor kesehatan di Makkah telah resmi ditutup. Seluruh layanan medis dialihkan ke Madinah dan bandara untuk fase pemulangan.
6. Layanan Khusus Lansia dan Disabilitas
Sejumlah jemaah lanjut usia dan disabilitas mendapat perhatian khusus, seperti:
Fasilitas safari wukuf khusus
Pendampingan selama ibadah
Akomodasi dan transportasi prioritas
Dengan berakhirnya fase layanan Makkah, kini seluruh operasional haji Indonesia terkonsentrasi di Madinah. Sekitar 25 persen jemaah masih berada di Arab Saudi dan dijadwalkan kembali ke Tanah Air mulai 11 Juli 2025.
“Semoga seluruh jemaah dapat menyelesaikan ibadah dengan baik dan pulang membawa predikat haji mabrur,” tutup Muchlis.
