Modus Gila Markas Judi Online China-Kamboja di Kota 3 yang Digerebek Bareskrim
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandani Rahardjo Puro, mengungkap sindikat besar judi online yang baru digerebek memanfaatkan ribuan kartu perdana untuk membuat akun WhatsApp dan Telegram demi menyebar promosi permainan judi online.
"Pelaku bisa membuat 500 akun WhatsApp per hari. Akun itu digunakan untuk mengirimkan pesan broadcast yang berisi ajakan bermain, kemudahan deposit, dan janji menang cepat kepada ribuan nomor yang mereka miliki," kata Djuhandani dalam keterangannya, Jumat, 18 Juli 2025.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Dari hasil penggerebekan, polisi menyita 2.648 kartu perdana berbagai provider, 354 unit handphone, 23 set komputer, delapan laptop, satu unit mobil, hingga beragam alat pendukung lainnya seperti flashdisk, router WiFi, ATM, hingga buku tabungan. Polisi juga menemukan dua situs aktif yang dikelola para pelaku, yakni Tanjung899 dan Akasia899.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri berhasil membongkar sindikat besar judi online yang berjejaring internasional. Operasi serentak dilakukan pada 13 Juni 2025 di sejumlah kota besar di Indonesia, membidik jaringan yang terhubung ke server China dan Kamboja.
Dari penggerebekan tersebut, total 22 tersangka berhasil diamankan, termasuk para pengelola server dan operator situs judi daring. Mereka beraksi dengan mengelola situs tanjung899.com dan akasia899.com, dua domain utama yang selama ini digunakan untuk memancing korban judi online.
“Para pelaku diketahui menjalankan aktivitas judi dengan dukungan server luar negeri, bekerja sama dengan agen-agen di China dan Kamboja,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro, Jumat, 18 Juli 2025.
Pengungkapan dilakukan di beberapa titik strategis. Pertama di sebuah rumah di Cibubur Country, Gunung Putri, Bogor; lalu pada dua rumah di Pondok Melati, Bekasi; kemudian dua rumah di Villa Tangerang Regency, Pasar Kemis, Tangerang; serta lokasi tambahan di Denpasar, Bali.
Semua tempat itu digunakan sebagai markas operasi dan pusat pengiriman promosi judi online lewat WhatsApp siaran. Dalam operasinya, pelaku memanfaatkan ribuan kartu perdana yang sudah diregistrasi secara ilegal untuk mengaktifkan akun WhatsApp.