Kasus Tewasnya 3 Orang di Acara Makan Gratis Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Pihak EO Dibidik

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan
Sumber :
  • tvOne

Bandung, VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Barat mengambil alih kasus meninggalnya tiga orang, termasuk anggota Polri, dalam insiden Pesta Rakyat dalam rangkaian pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat 18 Juli 2025.

Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Mulai 1 Agustus 2025, Sampai Kapan?

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui penyebab utama pada insiden maut di pesta pernikahan anak KDM tersebut.

"(Penanganan) Diambil ke Polda. Kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut," kata Hendra di Bandung, Senin.

Misteri Mayat Tanpa Kepala di Lampung, Keluarga Yakin Korban Adalah Akbar Tanjung

Maula Akbar Mulyadi Putra, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi resmi menikah

Photo :
  • Humas Jabar

Hendra menyebut pihak penyelenggara acara atau event organizer (EO) berpotensi diperiksa penyidik Polda Jabar lantaran disebut bertanggung jawab dalam pelaksanaan acara itu.

3 Lokasi Ini Bisa Jawab Misteri Kematian Diplomat Kemlu Tewas Dilakban

"Tahapan kami adalah penyelidikan awal. Kalau mempelai kan sudah menyerahkan kepada EO," ucapnya.

Ia mengatakan tragedi tersebut terjadi berawal dari warga yang berdesakan hendak mengambil makanan gratis yang jumlahnya sekitar 5.000 paket makanan. Sedangkan massa yang datang hampir dua kali lipat dari jumlah ketersediaan makanan.

"Nah, kronologi awalnya itu, di pendopo itu disiapkan paket makanan gratis. Jumlahnya informasi awal yang kita dapatkan adalah 5.000 pack. Kemudian masyarakat itu mengantre di luar dari pintu-pintu pendopo ini," kata Hendra.

Dalam kejadian itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan 30 orang dilarikan ke rumah sakit karena terluka yang diduga saling berdesakan ketika sesi pembagian makanan gratis.

Hendra mengatakan sebelum acara dimulai, ribuan warga dari dalam dan luar Kabupaten Garut sudah memadati kawasan pendopo untuk menghadiri berbagai kegiatan yang direncanakan berlangsung hingga malam.

"Antara masyarakat yang boleh masuk dengan masyarakat yang berdatangan dari luar itu lebih banyak masyarakat yang datang dari luar mau masuk tadi itu. Sehingga ketika acara ini hanya dibatasi seberapa, akhirnya dorongan dari dari luar itu sangat deras," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya apabila diminta memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait insiden dalam acara syukuran pernikahan anaknya tersebut.

Ia menegaskan tidak akan mempermasalahkan apabila harus dipanggil untuk dimintai penjelasan.

"Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau saya, kan kalau ada panggilan harus datang dan memberikan keterangan secara benar," kata KDM, sapaan akrab Gubernur Jabar. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya