Roy Suryo Soroti Banyak Kejanggalan di Reuni UGM yang Dihadiri Jokowi: Aneh!
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
JAakarta, VIVA – Pakar telematika, Roy Suryo kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) terkait polemik ijazah palsu yang selama ini menjadi sorotan. Meski Jokowi sudah hadir langsung dalam reuni Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Roy tetap bersikukuh bahwa ijazah Jokowi palsu.
Menurut Roy, cara Jokowi muncul dalam acara itu justru memperkuat keraguannya. Ia menyindir bahwa Jokowi hadir layaknya seorang pejabat negara, bukan seperti alumnus yang kembali mengenang masa kuliah.
“Dia (Jokowi) datang seperti pejabat, bukan sebagai alumnus. Bajunya berbeda, hanya sebentar di Fakultas Kehutanan, tidak ikut acara utama di Wanagama seperti yang lain,” kata Roy, dikutip dari tvOnenews Selasa 29 Juli 2025.
Presiden ke-7 RI, Jokowi Hadir reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM
- X/Jokowi
Sindiran soal Cerita Jambrung Saksono
Tak hanya soal kehadiran Jokowi, Roy Suryo juga menyoroti isi pidato Jokowi yang menyinggung sosok Jambrung Saksono. Jokowi menyebut nama Jambrung sebagai mahasiswa yang sempat kesulitan menyelesaikan kuliahnya karena harus mengulang mata kuliah Matematika hingga delapan kali.
Roy menilai pernyataan itu justru mempermalukan orang lain di hadapan publik. Ia mempertanyakan motif Jokowi menyampaikan kisah tersebut dalam forum terbuka.
“Sangat tidak elok mempermalukan seseorang seperti Jambrung di depan umum begitu. Seolah ingin mengalihkan isu utama,” tegas Roy.
Narasi Skripsi dan KKN Dinilai Tak Meyakinkan
Roy juga mengkritik cerita Jokowi soal sidang skripsi dan siapa saja dosen pengujinya. Dalam pidatonya, Jokowi menyebut dirinya diuji oleh Ir. T Burhanudin dan Ir. Sofian Warsito, dengan pembimbing Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
Namun menurut Roy, penjelasan itu justru terasa janggal. Ia menganggap Jokowi sedang berusaha terlalu keras untuk meyakinkan publik, tanpa menunjukkan bukti otentik.
“Mengapa harus menjelaskan dosen penguji skripsi di depan teman-teman sendiri? Untuk apa? Malah jadi aneh,” ujarnya.
Begitu pula dengan narasi soal teman-teman KKN Jokowi yang disebut berasal dari berbagai fakultas, seperti Yohana dari Hukum, Lience dari Biologi, dan almarhum Eko dari Geodesi. Bagi Roy, semua itu hanya klaim sepihak tanpa data pendukung.
“Itu hanya cerita. Tanpa bukti, ya tak ada nilainya,” kata Roy.
Hingga kini, Roy Suryo tetap pada pendiriannya, dugaan ijazah palsu Jokowi masih belum terbantahkan. Ia mengklaim bahwa hipotesis yang telah ia bangun tidak goyah sedikit pun hanya karena kehadiran Jokowi di reuni.
“Kunjungan itu tidak mengubah hasil hipotesis sebelumnya. Skripsi 99,9 persen palsu, jadi mustahil terbit ijazah asli,” pungkas Roy.