Baresrim Polri-Polisi Hong Kong Perkuat Kerja Sama Lindungi Perempuan dan Anak

Ditipid PPA dan PPO Bareskrim tingkatkan kerja sama dengan Kepolisian Hong Kong
Sumber :
  • dok Polri

Jakarta, VIVA – Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri dan Kepolisian Hong Kong meningkatkan kerja sama dalam upaya pelindungan perempuan dan anak.

TNI: Pengerahan Panser Anoa Atas Permintaan Kejagung

Dilansir keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, penguatan kerja sama itu terjalin melalui kegiatan bertajuk Sharing on Protection of Women and Children Crimes yang digelar di Markas Besar Kepolisian Hong Kong, Hong Kong.

Pertemuan tersebut diisi dengan paparan dari kedua belah pihak. Dir PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah memberikan paparan mengenai pembentukan Direktorat PPA dan PPO.

KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi Ibadah Haji 2025

Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO, Brigjen Nurul Azizah

Photo :
  • dok Polri

Nurul mengatakan, pembentukan direktorat tersebut merupakan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan hukum secara terintegrasi bagi perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, termasuk korban tindak pidana perdagangan orang.

Prabowo Ingin Cek Kesehatan Gratis Jangkau 20 Juta Warga pada 17 Agustus

“Salah satu pendekatan utama kami adalah memadukan penegakan hukum dengan upaya preventif dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Menurut dia, pelindungan tidak bisa dilakukan oleh aparat saja dan dibutuhkan keberanian dari korban, empati dari masyarakat, serta dukungan sistemik dari penegak hukum.

“Untuk itu, kami meluncurkan gerakan nasional Rise n Speak – Berani Bicara, Selamatkan Sesama yang mendorong korban untuk berani bersuara,” katanya.

Sementara itu, Senior Inspector of Family Conflict and Sexual Violence Policy Hong Kong Police Force Angus Kei memaparkan mengenai prosedur dan langkah-langkah perlindungan terhadap korban kekerasan seksual dan anak dalam proses investigasi.

Selain itu, dipaparkan pula berbagai inovasi yang telah diterapkan oleh Kepolisian Hong Kong, yaitu wawancara rekaman video oleh petugas terlatih, pelibatan pendamping bagi korban, penyelidikan oleh petugas sesama jenis, dan simulasi tahunan layanan satu atap.

Atas langkah-langkah tersebut, Brigjen Nurul Azizah memberikan apresiasi dan berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih konkret.

“Kami optimis, pertemuan ini akan memperkuat sinergi antara Polri dan Hong Kong Police Force, khususnya dalam upaya perlindungan kemanusiaan lintas yurisdiksi,” katanya.

Sedangkan Acting Superintendent Crime Support Bureau Hong Kong Police Force Yvonne Tam mengapresiasi kehadiran delegasi Polri dalam forum ini.

Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam perlindungan terhadap kelompok rentan.

“Kami sangat menghargai kesempatan ini untuk saling bertukar informasi, strategi, dan praktik baik dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah tanggung jawab bersama lintas negara,” tutur Yvonne. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya