Kematian Prada Lucky, Gubernur NTT: Jangan Ada Lagi Kekerasan di TNI
- ANTARA/HO-instagram Melkilakalena Official
Kupang, VIVA – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menyatakan siap membantu keluarga besar Sersan Mayor Christian Namo untuk mendapatkan keadilan atas meninggalnya anak kedua mereka, Prada Lucky Saputra Namo, yang diduga dianiaya oleh seniornya.
Persiapan pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo
- Antara Foto
“Kami bantu pastikan keluarga mendapatkan keadilan seadil-adilnya,” kata Melki Laka Lena di Kupang, Senin (11/8/2025).
Pernyataan itu disampaikan Melki usai melayat ke rumah duka dan bertemu langsung dengan ayah dan ibu almarhum Prada Lucky yang telah dimakamkan pada Sabtu (9/8/2025). Ia memastikan bersama jajaran pimpinan TNI AD di NTT, Bali, dan Jakarta akan mengawal proses hukum terhadap para pelaku.
“Selaku Gubernur NTT, saya mendukung langkah dan sikap orang tua dari Prada Lucky, Pak Kristian Namo dan Ibu Sepriana Paulina Mirpey melakukan proses dan upaya hukum atas meninggalnya Prada Lucky,” ujarnya.
Melki menghargai tekad keluarga korban yang berharap peristiwa serupa tidak lagi terjadi di lingkungan TNI maupun institusi lainnya. Ia menegaskan pentingnya pola pembinaan tanpa kekerasan, baik di masa pendidikan maupun saat bertugas.
“Baik TNI juga Polri maupun institusi di negeri ini jangan lagi ada kekerasan,” tegasnya.
Prada Lucky Saputra Namo meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) setelah dirawat intensif di ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Kematian Prada Lucky diduga akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah seniornya. Dari 20 orang yang diperiksa, empat telah ditetapkan sebagai tersangka.
Pihak keluarga menuntut agar para pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Kami ingin agar para pelakunya dipecat dari TNI dan dihukum mati,” kata Lusi Namo, kakak kandung Prada Lucky. (ANTARA)