TB Hasanuddin: Penambahan Satuan TNI Bukan Soal Untung-Rugi, Tapi Jawaban atas Ancaman Nyata
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Langkah pemerintah menambah satuan teritorial dan tempur di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai sebagai respons strategis terhadap tantangan dan ancaman yang semakin kompleks. Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan semata urusan penambahan pasukan, tetapi bentuk penguatan pertahanan negara di tengah dinamika global dan regional yang kian dinamis.
Menurut TB Hasanuddin, postur militer harus selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi. Ia menilai, keputusan menambah satuan akan berdampak pada penambahan anggaran, namun itu adalah konsekuensi logis dari menjaga kedaulatan negara.
"Ancaman lebih gede, maka kita butuh postur TNI yang lebih gede. Di dalam mengeliminasi ancaman tersebut," kata TB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 12 Agustus 2025 dikutip Antara.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, organisasi militer tidak diukur dari profit, melainkan dari ancaman yang harus dihadapi. Karena itu, pembentukan satuan baru memerlukan dukungan penuh, termasuk penganggaran yang dilakukan secara bertahap agar sesuai kemampuan keuangan negara.
"Anggarannya ada penambahan, dan nanti saya tidak akan mendahului Bapak Presiden. Nanti kita akan diumumkan pada tanggal 15 Agustus, dalam pidato Presiden menyambut 17 Agustus tahun 2025," ujarnya.
TB Hasanuddin menambahkan, postur TNI idealnya mencakup tiga komponen utama, yakni sumber daya manusia yang terlatih, kelengkapan alat utama sistem pertahanan (Alutsista), serta sistem operasional yang andal. Semua komponen itu membutuhkan investasi jangka panjang.
"Anggaran itu akan bertambah. Kita menunggu saja keputusannya nanti seperti apa. Tetapi tentu akan bertambah secara gradual. Tidak serta-merta," tegasnya.
Sebelumnya, pada Minggu 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik enam Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang baru dibentuk. Mereka adalah:
- Mayjen TNI Kristomei Sianturi (Pangdam XXI/Radin Inten)
- Mayjen TNI Zainul Arifin (Pangdam XXII/Tambun Bungai)
- Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan (Pangdam XXIII/Palaka Wira)
- Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo (Pangdam XIX/Tuanku Tambusai)
- Mayjen TNI Arief Gajah Mada (Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol),
- Mayjen TNI Lucky Avianto (Pangdam XXIV/Mandala Trikora).
Tak hanya itu, Presiden juga mengukuhkan 20 Brigade Teritorial Pembangunan dan sejumlah organisasi baru hasil validasi struktur TNI.