HUT ke-80 RI, Menag Nasaruddin Umar Ajak Kobarkan Semangat Kemerdekaan Hakiki
- HUMAS/Kemenag
Jakarta, VIVA – Ribuan peserta dari berbagai kalangan lintas iman dan organisasi kepemudaan mengikuti Gerak Jalan Kerukunan yang digelar Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan mengusung tema Kerukunan Umat Beragama untuk Indonesia Emas 2045.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dan melepas peserta menekankan pentingnya menjaga persaudaraan bangsa.
“Kita bersyukur atas kemerdekaan yang diwariskan para pendahulu. Hari ini, kita melanjutkan perjuangan itu dengan merawat kerukunan. Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah dan harus dijaga melalui kerukunan,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam keterangan resminya yang diterima VIVA.
Menag Nasaruddin Umar lepas Gerak Jalan Kerukunan acara HUT ke-80 RI
- HUMAS/Kemenag
Selain Menag, acara tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie, serta jajaran Eselon I dan II Kemenag. Peserta jalan sehat berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), hingga Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Turut serta pula organisasi kepemudaan lintas agama seperti PMII, GMKI, PMKRI, KMHDI, HIKMAHBUDHI, dan PAKIN.
Kebersamaan itu, menurut Menag, adalah simbol persatuan bangsa.
“Dengan hadirnya peserta dari berbagai kalangan, kami berharap ini menjadi simbol persatuan menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Acara dimeriahkan dengan pelepasan burung merpati putih sebagai lambang perdamaian sebelum ribuan peserta menempuh rute jalan sehat di sekitar Lapangan Banteng.
Sementara itu sehari sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar juga mengingatkan kembali makna kemerdekaan sejati bagi bangsa Indonesia. Ia menegaskan, kemerdekaan tidak hanya diukur dari aspek materi atau kesejahteraan fisik, melainkan juga mencakup kematangan spiritual dan harmonisnya kehidupan sosial.
“Setiap zaman melahirkan pahlawan Indonesia. Selalu ada pejuang di setiap pergerakan masa, dari dulu hingga kini," ungkap Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Mari bersama para pejuang masa kini kita kobarkan semangat pahlawan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan hakiki. Tidak hanya sejahtera secara fisik, tapi juga spiritual dan sosial,” tuturnya.
Menurut Menag, sejak awal diraihnya kemerdekaan, unsur spiritual bangsa begitu melekat.
“Kemerdekaan ini diraih atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa yang harus kita terus syukuri. Di dalamnya tersimpan kisah ribuan bahkan jutaan pahlawan bangsa yang telah mengukir keteladanan dalam perjuangan merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa perjuangan para pahlawan sarat dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut, kata Menag, menjadi fondasi penting untuk menjaga bangsa yang majemuk agar tetap utuh, terlindungi, semakin maju, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Menutup pesannya, Menag mengajak seluruh rakyat untuk mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol persatuan dan kedaulatan bangsa.
“Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia. Mari bersatu, berdaulat, serta mewujudkan rakyat sejahtera dan Indonesia maju,” pungkasnya.