Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Dipenuhi Cacing, Dedi Mulyadi Bekukan Dana Desa Cianaga!

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Sumber :
  • tvOne/Cepi Kurnia

Bandung, VIVA – Kasus tragis menimpa seorang balita bernama Raya di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bocah berusia empat tahun itu meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan, dengan tubuh dipenuhi cacing

Surat Edaran Dedi Mulyadi 'Donasi Sehari Seribu Rupiah' di Jabar Berpotensi Melanggar UU

Peristiwa ini sontak mengundang perhatian publik setelah sebuah video medis yang memperlihatkan proses penanganan Raya viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Yayasan Rumah Teduh dan menunjukkan bagaimana tim dokter mengeluarkan cacing hidup dari hidung, mulut, kemaluan, hingga anus korban. Jumlah cacing yang berhasil dikeluarkan bahkan mencapai sekitar satu kilogram. 

Transfer ke Daerah Dipangkas, Dedy Mulyadi Bakal Taruh ASN yang Tak Produktif Jadi TU di Sekolah

Pemeriksaan medis juga menemukan bahwa cacing yang menggerogoti tubuh Raya sudah lama bersarang. Bahkan, telur cacing juga ditemukan di dalam otaknya. Kondisi tersebut diduga kuat disebabkan kebiasaan Raya bermain di bawah rumah panggung orang tuanya yang kotor, bercampur dengan kandang ayam.

Fakta memilukan itu memicu kemarahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menilai Pemerintah Kabupaten Sukabumi lalai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya.

Dedi Mulyadi Terbitkan Edaran ASN dan Warga Jabar Donasi Rp1.000 per Hari

“Ini warning bagi pemerintah kabupaten Sukabumi dan pemerintah desanya,” tegas Dedi saat ditemui di Bale Pakuan, Bandung, Rabu 20 Agustus 2025.

Kritik Tajam untuk Puskesmas dan Bidan Desa

Dedi menilai pihak Puskesmas serta bidan desa setempat gagal menjalankan tugasnya. Ia menekankan bahwa kondisi balita seharusnya bisa terpantau sejak dini melalui posyandu, dengan penimbangan dan pencatatan rutin.

“Fungsi bidan desa itu tidak berjalan. Anak-anak balita setiap bulan harus ditimbang, harus ada data di posyandu, ada kartu bayinya. Anak ini pernah ditimbang enggak? Terdata enggak di posyandu? Masa sih tetangganya nggak tahu? Artinya ada pembiaran, ada sikap abai terhadap problem warga,” ujar Dedi dengan nada geram.

Selain menyoroti kelalaian tenaga medis, Dedi juga menjelaskan latar belakang keluarga Raya yang hidup dalam kondisi sulit. Ibu bocah tersebut alami gangguan kejiwaan, sementara sang ayah menderita penyakit Tuberkulosis (TBC). Saat ini, keduanya sudah mendapat penanganan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Rumah Sakit Welas Asih, Bandung.

“Yang mengalami gangguan kejiwaan kita tangani, yang TBC juga sudah kita obati,” kata Dedi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya