Kematian Janggal, Unnes Akan Beri Bantuan Hukum Kasus Mahasiswa Iko Tewas Usai Demo
- tvOne/Didiet Cordiaz
Semarang, VIVA – Universitas Negeri Semarang (Unnes) buka suara terkait kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum, usai mengikuti aksi demonstrasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 31 Agustus 2025.
Unnes menegaskan siap memberikan bantuan hukum jika ada aduan dari pihak keluarga.
Rektor Unnes Martono mengatakan dirinya sudah mendengar informasi tentang kejanggalan kematian Iko yang beredar di media sosial. Namun, pihak kampus justru menerima informasi Iko meninggal dunia karena kecelakaan.
"Laporan pertama kecelakaan, tapi isu berkembang katanya anak ini sempat mengigau jangan dipukul. Ada beberapa yang menyampaikan bahwa ada ketidakwajaran. Perguruan tinggi sudah dapat informasi bahwa meninggal karena kecelakaan. Setelah itu, kita tidak mengikuti sampai ada aspek dalamnya," ujar Martono kepada wartawan, Selasa, 2 September 2025.
Mahasiswa FH Unnes Iko Julianti Junior meninggal dunia usai demo di Semarang
- Ist
Menurut dia, informasi yang berkembang di media sosial tentang penyebab kematian Iko masih berupa desas-desus. Pihaknya belum bisa memastikan terkait informasi ini dan menentukan sikap selanjutnya.
"Karena itu hanya info WA (Whatsapp) yang beredar, katanya mamanya mendengar anak ini sebelum meninggal sempat mengigau jangan dipukul. Ada yang menanyakan, minta tolong Unnes untuk bersikap, saya menyampaikan tolong ada aduan dulu. Orang tuanya, karena yang tahu persis igauan ini orang tua," jelas dia.
Untuk itu, ia mendorong pihak keluarga melakukan aduan secara resmi tentang kematian Iko. Sehingga pihak kampus dapat memberikan bantuan.
"Sekali lagi, ini masih desas desus. Kalau Unnes sikapnya kita hargai laporan terakhir meninggal karena kecelakaan. Kalau nanti ditemukan fakta lain, kita membantu melacak kematian mahasiswa itu," tegas dia.
Apalagi dirinya sudah mendapatkan permintaan untuk mengusut kematian Iko baik dari alumni ataupun lembaga bantuan hukum.
"Apapun kita lakukan selama berita ini bisa dipertanggungjawabkan, bukan karena katanya. Selama ini, belum ada aduan ortu ke Unnes. Semalam baru ada alumni menyampaikan tolong dibantu. Kami membantu bukan karena isu tapi benar-benar ada aduan. Ortu mengadu, lapor, entah lapor ke LBH yang penting tertulis. Kita juga punya bantuan hukum kita bantu," kata Martono.
Untuk diketahui, Iko meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025, setelah sempat mendapat perawatan di RSUP dr Kariadi. Kematian Iko mendapat perhatian dari masyarakat karena peristiwanya tepat setelah aksi demonstrasi.
Laporan: Didiet Cordiaz/tvOne Semarang