11 Anggotanya Diduga Keroyok Warga, Komandan Satuan Brimob Polda Maluku Minta Maaf!
- Usman Mahu/tvOne
Maluku, VIVA – Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Dr. Irfan S.P. Marpaung, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di hadapan masyarakat Seram Bagian Timur, Maluku. Permintaan maaf itu disampaikan terkait tindakan sejumlah oknum anggota Brimob yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang warga.
Di depan massa aksi yang tergabung dari organisasi Cipayung Plus, seperti HMI, IMM, LMND, GMNI, Fospem, serta masyarakat Kota Bula, Irfan menegaskan dirinya datang langsung dari Ambon untuk menyelesaikan persoalan ini.
Aksi massa bersama Cipayung Plus di Markas Brimob Kompi B Kota Bula, Maluku
- Usman Mahu/tvOne
“Saya Dansat Brimob Polda Maluku, saya datang dari Kota Ambon ke sini guna menyelesaikan masalah, penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum anggota terhadap Abdul Haji Rumaday di rumahnya, pada Senin (22/09/2025) kemarin. Jadi tolong percayakan kepada kami untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik,” tuturnya, Selasa (23/09/2025).
Irfan juga meminta masyarakat agar menahan diri dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada proses hukum. Ia memastikan, oknum anggota yang terbukti bersalah akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Menurutnya, semua akan dilakukan secara transparan dan terbuka.
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung di Markas Brimob Kompi B Kota Bula, Seram Bagian Timur. Massa mendesak 11 anggota Brimob yang diduga terlibat pengeroyokan terhadap Abdul Haji Rumaday segera ditindak secara hukum. Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pemecatan para pelaku karena selain menganiaya, diduga terjadi pelecehan terhadap saudara perempuan korban.
Salah satu perwakilan massa aksi, Ali Yusba Kelilauw, menegaskan bahwa tindakan oknum tersebut sudah tidak bisa ditoleransi. “Kami minta sebelas oknum tersebut harus dipecat, karena selain melakukan pengeroyokan mereka juga melakukan pelecehan terhadap perempuan dan anak,” ujar Ali Yusba yang juga Ketua HMI Cabang Seram Bagian Timur.
Selain itu, massa juga mendesak agar Danki Brimob Batalyon B Pelopor Bula, AKP A. Manulang, serta Wadanki Ipda Fadli Hasan segera dimutasi. Keduanya dinilai gagal membina anggotanya sehingga peristiwa ini bisa terjadi. (Usman Mahu/tvOne/Maluku)
