Wakil Panglima Jamin Menu MBG dari TNI Higienis
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita memastikan makanan yang diproduksi dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) TNI berkualitas tinggi dan higienis.
Hal itu disampaikan Tandyo menyoroti fenomena para siswa di sejumlah daerah yang mengalami keracunan usai menyantap menu MBG.
"MBG yang dibangun oleh TNI, saya kira higienis dan tidak ada yang mungkin pemberitaan selama ini dalam Minggu- Minggu ini beritanya dipenuhi dengan beberapa satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang kurang profesional," kata Tandyo dikutip dari ANTARA saat membuka kompetisi Taekwondo Internasional di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 26 September 2025.
Tandyo melanjutkan, seluruh proses pembuatan makanan di dapur MBG telah memenuhi standar tertentu. Bahan makanan yang diolah pun dipastikan higienis dan memiliki nila gizi.
Dia melanjutkan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama jajaran kepala staf sedang berada di Solo untuk meresmikan program MBG.
Tandyo berharap program MBG yang akan diresmikan di Solo dapat menjadi saluran pemberi makanan bergizi gratis untuk masyarakat.
"Mudah-mudahan Panglima TNI bisa meluruskan itu semua sehingga program pemerintah yang langsung dirasakan ke masyarakat bisa kita laksanakan dengan baik," jelas Tandyo.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Bandung Barat darurat kasus keracunan massal siswa/pelajar di semua tingkatan mulai dari SD, SMP dan SMA/SMK diduga usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah mereka pada awal pekan ini.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, jumlah korban keracunan hingga Rabu malam, 24 September 2025, sebanyak 911 siswa mengalami gejala keracunan MBG.
Jumlah tersebut akumulasi dari dua kejadian, yakni pada Senin 22 September 2025, yang menimpa 411 orang, dan peristiwa terbaru pada Rabu, 23 September 2025 dengan 500 anak.
Untuk kasus terbaru, terbanyak terjadi di Kecamatan Cipongkor dengan 400 siswa dan 100 lainnya di Desa Citalem.
Sementara itu, kasus keracunan juga dialami para siswa di SDN 12 Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka diduga mengalami keracunan usai menyantap menu olahan ikan hiu dalam program MBG.