Ahok: MBG Nampannya Aja yang Bagus, Mending KJP!
- Yeni Lestari/VIVA
Jakarta, VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melontarkan kritik tajam terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini dijalankan Presiden Prabowo Subianto.
Politisi PDIP itu mengatakan pola pemberian makanan secara langsung bukanlah solusi terbaik dan berpotensi menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Menurutnya, masyarakat pada akhirnya akan menyadari bahwa bantuan MBG yang diberikan tidak sepenuhnya sesuai kebutuhan.
“Lama-lama rakyat akan sadar cuma dikasih Makan Bergizi Gratis, nampannya sih bagus, alumunium, isinya kayak… Kenapa sih nggak kasih vocher aja. Kayak gue dulu lakuin” ujar Ahok dalam video Instagram @v.o.x.id dikutip Jumat, 26 September 2025.
Makan Bergizi Gratis
- BRI
Ahok kemudian menyinggung program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang ia jalankan saat memimpin Jakarta. Ia menilai mekanisme KJP lebih efektif karena orang tua bisa menentukan sendiri kebutuhan keluarga, sementara guru dapat mengawasi penggunaannya.
“Kalau dulu KJP, kalau nggak dipakai belanja sesuai aturan, bisa dicabut. Itu kalau bocor-pun gak mungkin banyak. Karena pada dasarnya orangtua juga seneng kan masak, keluarganya numpang makan, ya gak apa-apa dong, mungkin dia masih punya adik, mamanya masih menyusui. Lalu juga kakek dan neneknya menikmati sop daging sapi Rp45 ribu sekilo, gue ok aja,” kata Ahok.
Ahok mencontohkan, dalam praktiknya ada penerima KJP yang membeli pampers setiap minggu. Setelah ditelusuri, ternyata digunakan untuk merawat kakek yang lumpuh. Menurutnya, hal itu justru menunjukkan fleksibilitas sistem voucher sehingga bantuan bisa lebih tepat sasaran.
“Dulu ada yang pakai duit itu (KJP) untuk beli pampers tiap minggu, begitu gua cek online, ternyata kakeknya lumpuh. Ya itu kita bisa tambahin duit,” kata dia.
Lebih jauh, Ahok menekankan bahwa inti masalah bukan terletak pada teknologi atau sistem distribusi, melainkan pada adanya potensi penyalahgunaan proyek jika mekanisme bantuan hanya berupa pengadaan makanan.
“Sebetulnya gak ada yang susah kalau manfaatin teknologi, yang susah itu kalo lu mau bagi-bagi temen lu dapet proyek,” tandasnya.