DPRK Paniai Pertanyakan Eksistensi Pasukan Non-Organik TNI di Kabupaten Paniai

VIVA Militer : Pasukan TNI sisir kelompok bersenjata OPM di Papua (ilustrasi)
Sumber :
  • Viva.co.id

Jakarta, VIVA – Anggota DPRK Kabupaten Paniai, Yudas Nawipa menilai kehadiran pasukan non-organik TNI di Kabupaten Paniai menimbulkan keresahan di warga masyarakat. Kehadiran pasukan itu disebut tidak disertai informasi dan koordinasi yang memadai. 

Geger di Bank Gowa! Oknum TNI Bawa Senjata Laras Panjang, Nyaris Tembak Intel Kodim

Ia mengatakan, masyarakat yang baru merasakan situasi damai dan kondusif, masih trauma terhadap konflik dan kekerasan. 

Menurutnya, masyarakat Paniai baru saja merasa suasana damai sedang berbenah untuk pembangunan wilayahnya. Warga sedang menata ulang kehidupan yang selalu didera konflik. 

Rayakan HUT TNI ke-80, Kodim 0502/JU dan HIPMI Gelar Serbuan Teritorial

VIVA Militer: Pasukan Gobang II Marinir TNI tiba di Surabaya

Photo :
  • Brigif 2 Marinir

“Pasukan organik TNI-Polri dibantu dengan Satgas yang ada dan bantuan pasukan tambahan Brimob sebenarnya sudah berhasil membuat suasana wilayah kami damai dan kondusif,” ujar Yudas dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 September 2025.

Oknum 'Anggota' yang Hajar Karyawan Zaskia Adya Mecca Ternyata Prajurit TNI, Kini Sudah Diamankan

Dia mengaku heran, di tengah upaya melaksanakan pembangunan bersama rakyatnya, tiba-tiba warga dikejutkan dengan kehadiran pasukan non-organik yang semakin intens dalam sepekan terakhir. 

“Kami sebagai wakil rakyat saja tidak mengetahui pasukan non-organik TNI ini diterjunkan ke Paniai untuk kepentingan apa. Bahkan, sampai saat ini kami tidak bisa melakukan koordinasi dengan pasukan tersebut,” ujar Yudas.

Yudas mengaku mendapat informasi pasukan non-organik tersebut melakukan patroli tengah malam. Bahkan, di beberapa lokasi, kata dia, dikabarkan telah dilakukan penggeledahan dari rumah-ke-rumah. 

“Ini yang membuat rakyat kami ketakutan, sehingga kini terjadi lagi gelombang pengungsian,” ujarnya.

Dia berharap Panglima TNI dapat memerintahkan aparatnya untuk memberikan arahan, informasi, maupun koordinasi dengan pihaknya mengenai kehadiran pasukan non-organik ini.

“Setidaknya ini bisa menenangkan warga Paniai. Agar mereka tahu pasukan ini datang dalam rangka dan untuk apa. Saat ini semua orang ketakutan, malam-malam didatangi tentara,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Pengawalan Pembangunan Kampung Yunus Kadepa menuturkan, saat ini kembali terjadi pengungsian warga ke kabupaten tetangga yang dianggap lebih kondusif. 

Ribuan orang telah meninggalkan kampung, mereka umumnya takut dan trauma dengan patroli yang dilakukan oleh pasukan non-organik ini. 

“Lebih menyedihkan lagi, kami tidak bisa memberikan jawaban bagi rakyat terhadap kehadiran pasukan ini,” ujar Yunus.

Menurutnya, utusan dari suku-suku sudah berulang kali menjumpainya bertanya tentang apa maksud dan tujuan dari kehadiran pasukan ini.

“Tapi, dengan sangat menyesal, saya tidak bisa memberikan jawaban. Karena memang tidak tahu, tidak ada yang memberi tahu” ujarnya.

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko dan pasukan Yonif Raider 112/Dharma Jaya

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Yunus juga berharap, sampai ada informasi dan koordinasi yang jelas dari pemerintah pusat, kegiatan pasukan non-organik ini dibekukan dulu. 

“Kami memohon kepada Panglima TNI, sampai ada informasi dan koordinasi yang jelas. Pasukan non-organik agar kembali dulu ke markasnya, kepercayaan dan mental rakyat bisa dipulihkan sehingga mereka bisa kembali ke kampung-kampungnya. Karena wilayah kami pun butuh pembangunan, perekonomian harus jalan. Bagaimana bisa membangun kalau rakyat kami mengungsi semua,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya