Respons Menkes soal Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Keracunan
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan kasus meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak terkait langsung dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu disampaikan usai menerima laporan resmi dari Dinas Kesehatan setempat.
“Untuk kematian di Cihampelas mungkin lebih tepat ditanyakan ke sana, saya sudah menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan sana bahwa kematiannya itu tiga hari atau empat hari setelah (makan MBG). Tapi kalau untuk kematiannya karena apa saya rasa lebih baik ditanyakan ke sana,” kata Budi usai rapat koordinasi MBG, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2025.
Siswi kelas 12 bernama Bunga Rahmawati, 17 tahun, meninggal pada Selasa, 30 September 2025 setelah mengalami gejala mual, muntah, kejang, hingga mulut berbusa. Ia sempat mengonsumsi menu MBG pada Rabu, 24 September 2025, namun gejala baru muncul lima hari kemudian, tepatnya Senin, 29 September 2025.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Dinas Kesehatan KBB menyimpulkan penyebab kematian Bunga bukan karena keracunan MBG, melainkan penyakit lambung yang dideritanya.
Puluhan pelajar SMK Negeri Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya diduga keracunan MBG
- tvOne/Denden Ahdani
“Pasien meninggal bukan akibat dari mengonsumsi MBG pada hari Rabu, 24 September 2025. Pasien mengeluhkan gejala pada hari Senin, 29 September 2025, lebih dari 2x24 jam dari mengonsumsi MBG,” demikian bunyi surat resmi yang ditandatangani Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia Nurliana Sukandar, pada 1 Oktober 2025.
Meski begitu, kasus ini mencuat di tengah catatan buruk program MBG di sekolah tersebut. Sebelumnya, sebanyak 121 siswa SMKN 1 Cihampelas dilaporkan mengalami gejala keracunan massal usai menyantap menu MBG pada 24 September 2025.
tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
