4 Jenazah Kembali Ditemukan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny

BNPB di lokasi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny
Sumber :
  • Humas BNPB

Jakarta, VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan pihaknya kembali menemukan empat korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Keempat jenazah itu segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

BNPB: Korban Tewas Ponpes Ambruk di Sidoarjo Jadi 14 Orang, 49 dalam Pencarian

Abdul menjelaskan bahwa penemuan jenazah itu, sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang, sejak hari pertama kejadian. Di sisi lain, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. 

BNPB di lokasi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny

Photo :
  • Humas BNPB

Struktur Bangunan Ponpes Al Khoziny Jadi Sorotan, Pakar ITS Ungkap Penyebab Ambruk

"Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren," kata Abdul dalam keterangannya, Jumat, 3 Oktober 2025.

Ia mengatakan tim gabungan tengah berupaya melakukan pencarian dan pertolongan secara terpadu oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan sebanyak lebih dari 400 orang selama 24 jam bergantian.

Ada 113 Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, 10 Orang Tewas dan 103 Selamat

"Tim telah melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader," katanya.

Hasil pemeriksaan, kata dia, menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.

Sebagai informasi, korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto. Dari catatan medis, sebagian besar pasien telah pulang, sebagian masih menjalani perawatan inap, dan terdapat beberapa korban meninggal dunia di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.

Sementara itu, terdapat pula korban yang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan, serta beberapa korban berhasil ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan.

BNPB memberikan dukungan penuh terhadap operasi ini, termasuk pengiriman peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan. Selain itu, BNPB juga menyediakan insentif operasional bagi para personel tim gabungan yang terlibat dalam proses evakuasi selama tujuh hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya