Bangunannya Ambruk, Ternyata Segini Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran
Sumber :
  • Instagram/alkhoziny_buduran

VIVA – Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, tengah menjadi perbincangan hangat lantaran ambruk dan menimbulkan korban jiwa. Namun di balik musibah tersebut, banyak orang justru penasaran dengan kehidupan santri dan sistem pendidikan di dalamnya, termasuk soal biaya masuk yang ternyata sangat terjangkau.

Polisi Periksa 17 Saksi Usut Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny

Berdasarkan brosur resmi Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo tahun 2023 yang tertera di Instagram @alkhoziny_buduran, total biaya awal untuk santri baru kurang lebih berkisar Rp1,6 juta (biaya bisa berubah untuk 2025). Jumlah ini sudah mencakup biaya pendaftaran, perlengkapan santri, dan kebutuhan administrasi lainnya. Berikut ini kisaran harganya. 

Rinciannya antara lain sebagai berikut:

Kesaksian Ayah Santri yang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Dia Mimpi....
  • Pendaftaran Pondok Pesantren: Rp400.000
  • Pendaftaran Madrasah Diniyah: Rp250.000
  • Baju Seragam dan Atribut Santri: Rp20.000 – Rp120.000 (termasuk baju batik, baju putih, olahraga, dan peci Al Khoziny)
  • Sementara untuk biaya bulanan, santri hanya perlu membayar SPP Pondok dan Madrasah Diniyah sebesar Rp75.000 – Rp80.000, serta sekolah formal (MTs, MA) pendaftarannya sekitar Rp500.000. 

Alumni Ungkap Biaya Hidup Santri

Kisah Heroik Dokter Aron dan Tim SAR Selamatkan Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Salah satu alumni sekaligus wali santri, Abdul Wahid, yang juga menjadi korban kehilangan anggota keluarga dalam musibah ambruknya bangunan ponpes, mengungkapkan bahwa biaya pendidikan di Al Khoziny sangat ringan.

“Murah kok. Biaya sekolahnya, pondoknya, listriknya cuma segitu (sekitar Rp80 ribu). Kiriman anak saya itu malah berapa ya? Satu bulan itu Rp800 ribu sama kosnya sama SPP-nya semuanya,” ujar Wahid, dikutip dari YouTube tvOne pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Pondok Pesantren Al Khoziny sendiri sudah berdiri sejak tahun 1927 dan telah melahirkan ribuan santri yang tersebar di berbagai daerah. Meskipun usianya hampir satu abad, pesantren ini tetap eksis dengan sistem pendidikan yang terstruktur, mulai dari madrasah diniyah, sekolah formal, hingga program tahfidz Al-Quran.

Hanan, Wali santri ponpes Al Khoziny

Tiga Hari Menanti, Doa Haru Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny: ‘Ya Allah, Saya Minta Bayaran…'

Abdul Hanan kembali mengingat bagaimana sang putra baru diketemukan pasca tiga hari insiden tersebut.

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2025