Uskup Agung: Pejabat Publik Korupsi Sama dengan Berhala

Kapolda Metro Jaya, Gubernur Jakarta, Uskup Agung Jakarta dan Pangdam Jaya
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Eks Menag Yaqut Dicecar 18 Pertanyaan saat Diperiksa KPK soal Korupsi Kuota Haji
- Sepanjang 2015, ada beberapa kasus tindak korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat publik. Kewenangan dan kekuasaan yang mereka miliki, seakan mengkhianati kepercayaan publik yang sebelumnya telah menaruh harapan besar kepada oknum-oknum tersebut.
Eks Menag Yaqut Hadiri Panggilan KPK Terkait Korupsi Kuota Haji

Uskup Agung Jakarta, Ignasius Suharyo, mengatakan, bukanlah suatu hal mudah untuk memberantas tindak korupsi di dalam negeri, meskipun ada beberapa lembaga negara maupun lembaga yang bersifat independen yang berinisiasi untuk menuntaskan tindakan korupsi yang semakin menjamur.
Tersangka Kasus LPEI Gunakan Uang Hasil Korupsi Rp 150 Miliar Buat Judi


"Tidak mudah (untuk memberantas korupsi). Tetapi, sangat jelas bahwa negara ingin korupsi itu tidak ada. Sudah ada Polisi, Kejaksaan, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Itu sudah jelas sekali cita-citanya," ujar Ignasius, saat ditemui di Gereja Katedral Jakarta, Jumat 25 Desember 2015.

Menurutnya, akhlak yang ditujukan oleh para pejabat publik yang melakukan korupsi pun terbilang sangat jauh dari ajaran agama. Sebab, dalam ajaran umat kristiani, Tuhan tidak pernah mengajarkan manusianya untuk 'rakus' dalam hal apapun. Ia pun tak segan menyebut orang-orang tersebut adalah suatu berhala.

"Mereka orang yang jauh dari kecukupan. Kekuasaan mereka punya, tetapi disalahgunakan untuk kepentingan sendiri. Kekuasaan sama dengan keserakahan itu berhala. Layak disebut seperti itu, dan tak pantas untuk disembah," kata dia.

Pemerintah, kata Ignasius, harus segera mengatasi permasalahan ini, agar tidak semakin merebak luas. Namun, diakuinya, perjalanan untuk memberantas korupsi masih terbilang panjang. Selain butuh kesabaran ekstra, kesadaran diri seseorang menjadi suatu hal penting tak terciptanya tindakan seperti itu di kemudian hari.

"Pemerintah harus segera mengatasi. Saat ini, memang hanya bisa berharap, karena perjalanan masih panjang. Tidak akan selesai besok, atau lusa. Pesan Natal ini juga tidak akan memberikan pengaruh lebih," tuturnya. (asp)
Presiden RI Prabowo Subianto usai menjenguk korban luka akibat demo di RS Polri

Prabowo: Demi Allah, Saya Tak Akan Mundur Setapak Pun!

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintahan yang ia jalankan berjuang keras untuk membela rakyat Indonesia. Dia pun bertekad tak akan mundur.

img_title
VIVA.co.id
1 September 2025