Belum Ada Pejabat Mabes yang Diperiksa Terkait Freddy

Ketua Tim Investigasi Komjen Dwi Priyatno, Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Ketua Setara Institute, Hendardi Supanji dan Effendy Gazali, Kamis (11/8/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Ketua Tim Investigasi Independen Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno, memastikan bahwa anggaran tim pencari fakta gabungan akan diambil dari internal Kepolisian. Namun, dia tak bersedia merinci berapa nominal anggaran yang disiapkan untuk tim dalam melakukan penelusuran testimoni almarhum Freddy Budiman kepada Koodinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar.

Prabowo: Namanya Menegakkan Hukum, Polisi Kadang Ada yang Khilaf

"Kita kan ada anggaran dana operasional Kapolri," kata Dwi Priyatno di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Agustus 2016.

Dwi menambahkan, sampai saat ini belum ada perwira tinggi (Pati) Polri yang dimintai keterangan oleh tim pencari fakta gabungan terkait aliran dana dari Freddy Budiman kepada pejabat di Mabes Polri yang jumlahnya mencapai Rp90 miliar. Sampai saat ini baru Jhony Suhendar, adik kandung dari terpidana mati Freddy Budiman yang diperiksa.

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Demo: Operasi Tempurung hingga Ginjalnya Rusak

."Belum ada (Pati Polri) yang diperiksa," ujarnya.

Seperti diketahui, Mabes Polri telah membentuk tim independen untuk melakukan investigasi atas testimoni Freddy Budiman. Tim berjumlah 18 orang yang dipimpin oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno.

Penjarah Rumah Ahmad Sahroni Diburu Polisi

Sementara anggotanya terdiri dari Divisi Hukum Polri, perwakilan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), penggiat HAM Hendardi dan Pengamat Komunikasi Efendi Ghazali. Tim investigasi disebutkan akan bekerja dua sampai tiga bulan ke depan.

Halte Polda Metro dibakar

Fakta Mengejutkan Demo Ricuh DPR! 22 Positif Narkoba dan 10 Jadi Tersangka, Ada Anak-anak?

Dari 1.240 orang yang diamankan terkait yang berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI sepanjang 25–31 Agustus 2025, 22 orang positif narkoba, 10 jadi tersangka.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2025