Dua Monyet Langka Sulawesi Diselamatkan

Macaca Nigra atau Kera hitam endemik asal Sulawesi. Kera ini semakin langka lantaran aktivitas perburuan dan hilangnya habitat
Sumber :
  • VIVA.co.id/philip-stade.de

VIVA.co.id – Dua satwa endemik yang terancam punah jenis yaki atau monyet hitam Sulawesi diserahkan oleh warga secara sukarela ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi utara, Kamis, 22 September 2016.

Gempar Sulut Dilantik, Target Ekonomi Kreatif Meningkat jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik

Hewan yang saat ini yang diperkirakan hanya tersisa 5.000 ekor tersebut diserahkan oleh warga dari Bolaang Mongondow lewat Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). "Penyerahan sukarela dari masyarakat," kata Kepala BKSDA Sulawesi Utara Sudiyono.

Hewan bernama latin Macaca Nigra dan Macaca nigrescens ini diketahui sudah sebulan berada di kandang warga. Namun berdasarkan pendekatan, akhirnya kedua hewan langka tersbeut mau diserahkan untuk selanjutnya direhabilitasi lalu dilepasliarkan kembali.

70 Tahun KAA: Fadli Zon Tekankan Pentingnya Merawat Warisan Budaya dan Solidaritas Dunia

Yaki, monyet hitam atau monyet wolai adalah satwa yang hanya hidup di Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya. Hewan ini berbulu hitam dan memiliki rambut seperti jambul dengan pantat berwarna merah muda. Saat ini Yaki terancam punah akibat penebangan hutan dan perburuan liar. Warga setempat kerap memakan daging Yaki terutama menjelang natal dan tahun baru.

Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya memang melarang setiap orang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.

Rano Karno Beberkan Rencana Gelar Kegiatan Budaya di Car Free Day Setiap Bulan Sampai Tahun 2027
Proyek Penguatan Kohesi Sosial (SSCP) di Lampung.

Lewat Budaya, Anak Muda Bergerak Jadi Pelopor Perdamaian

Inisiatif ini berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung dan Liquica melalui praktik berbasis budaya. 

img_title
VIVA.co.id
30 Mei 2025