Indra Bekti Rela Jadi Bagong Dua Tahun Berturut-turut Demi Majukan Budaya Indonesia
- VIVA/Sumiyati.
Yogyakarta, VIVA – Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway, akan digelar pada 23-24 Agustus 2025 mendatang, di Indonesia Arena, Jakarta. Ini merupakan pertunjukan spektakuler teatrikal kolosal yang mengangkat keindahan, kekayaan dan keberagaman seni budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pagelaran Sabang Merauke (PSM), melibatkan ratusan seniman lintas generasi dari beragam profesi yang menginspirasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan kebhinnekaan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Acara ini akan dihelat selama dua hari dengan empat kali pertunjukan. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Sejumlah seniman ternama ikut terlibat dalam pagelaran ini, termasuk presenter Indra Bekti yang akan berperan sebagai Bagong. Diceritakan sahabat Indy Barends tersebut, ini adalah kali kedua dia memerankan tokoh yang sama, dalam pertunjukan yang digelar setiap tahun ini.
“Aku di sini menjadi salah satu anggota Punakawan, jadi Bagong. Nanti kalau aku muncul, orang enggak kenal aku karena aku didandani Bagong,” ujar Indra Bekti ditemui disela-sela latihan di Graha Wana Bakti Yasa, Yogyakarta.
Indra lebih lanjut menceritakan, meski memerankan tokoh yang sama dua tahun berturut-turut, namun ceritanya sedikit berbeda. Sang presenter pun mengungkapkan tantangan selama memerankan tokoh pewayangan tersebut.
“Tantangannya, memerankan Bagong ini enggak boleh sembarangan. Dia anggota Punakawan, punya nilai Sakral. Dia salah satu anaknya Semar, kami bermain di sini dengan Petruk, Semar (Butet Kartaredjasa). Di atas panggung benar-benar butuh energi, konsentrasi, rasa kehati-hatian,” bebernya.
Secara keseluruhan, Indra Bekti sebenarnya sudah lima kali ikut pementasan Sabang Merauke ini. Namun sebelumnya, suami Aldilla Jelita itu hanya sebatas menjadi MC.
“Saat itu aku ngehost dengan Mbak Endah Laras. Sekarang malah diikutsertakan untuk bermain di situ. Diberi kesempatan, aku senang banget. Jadi Bagong. Dia komedi, ada lucu-lucunya juga, tapi jangan sampai merendahkan. Untuk menari saya enggak terlalu banyak,” ungkapnya.
Indra Bekti sendiri menyempatkan jauh-jauh datang ke Yogyakarta demi bisa berlatih secara maksimal. Terlebih, Graha Wana Bakti Yasa menjadi pusat latihan bersama dengan ratusan seniman lainnya dari seluruh Indonesia. Jadi, Bekti bisa leluasa berkomunikasi dengan para pemain lain. Di sisi lain, Indra Bekti pun mengaku bangga bisa bergabung di pagelaran besar ini.
“Ini proyek besar yang diadakan iForte. Ini satu kebanggaan buat saya bisa ikut mengembangkan budaya Indonesia. Karena seluruh Indonesia, nih. Budaya seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Saya ingin memberikan cerminan begitu indahnya Indonesia,” kata dia.
“Pada saat diminta menjadi bagian acara ini, waduh langsung yes, mau banget. Mari bersama memberikan kontribusi sebagai rakyat Indonesia. Kita hidup di Indonesia, harus bangga sama Indonesia, sama budayanya, orangnya. Semoga gaung ini bisa sampai ke luar negeri bahwa Indonesia itu indah,” imbuh Indra Bekti.
Public Preview: Sesi Latihan Para Penari
Setelah dua bulan latihan intensif, para penari Pagelaran Sabang Merauke - The Indonesia Broadway menampilkan Public Preview: Segmen dari berbagai daerah di Pulau Sumatera (All Sumatera).
Silvi Liswanda, Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO iForte sekaligus Executive Producer PSM, juga turut mengungkapkan rasa bangganya.
“Dari total 351 penari, sebanyak 167 penari menampilkan segmen All Sumatera sebagai cuplikan kemegahan Pagelaran Sabang Merauke nanti di bulan Agustus. Masih ada waktu satu bulan menuju pementasan utama, dan kami masih menyiapkan banyak kejutan. Melalui public preview ini ingin mengajak masyarakat merasakan antusiasme, semangat, dan energi para penari yang berlatih hingga sembilan jam setiap harinya,” pungkasnya, di tempat yang sama.
Rusmedie Agus, Sutradara Pagelaran Sabang Merauke sejak 2022, menambahkan bahwa preview ini hanya menampilkan sebagian kecil dari keseluruhan cerita besar Hikayat Nusantara.
“Scene All Sumatera ini baru merepresentasikan sekitar 30 persen dari keseluruhan pertunjukan. Dalam segmen ini, karakter Yuyu Kangkang bersama pasukan Buto Gedrug, Buto Wayang Orang, dan siluman Yuyu hadir sebagai antagonis yang menjadi simbol bahaya laten. Selain itu, ada kisah Malin Kundang yang dihidupkan kembali oleh Kanastren, istri Semar dari wujud batu menjadi manusia, yang kemudian ingin mengadakan karnaval besar di Pulau Andalas sebagai bentuk permintaan maaf pada ibundanya,” tukas Rusmedie Agus.
Sekali lagi, Pagelaran Sabang Merauke Indonesian Broadway - Hikayat Nusantara, akan digelar selama 2 hari di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu-Minggu, 23 dan 24 Agustus 2025. Tiket sudah bisa dibeli di tiket.com.