Disiapkan 1.500 Hektare Lahan untuk Bandara Banten Selatan

Proyek pembangunan Bandara Kertajati
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, menyiapkan lahan seluas 1.500 hektare untuk dibangun Bandara Banten Selatan atau lebih dikenal dengan sebutan Bandara Panimbang. Lahan seluas itu milik Perum Perhutani.

Kunjungi Jateng Omah Expo 2024, Properti Komersial Investasi Menjanjikan

Pemerintah Kabupaten buru-buru menyiapkan lahan itu setelah mendengar rencana pembangunan Bandara Panimbang dibatalkan oleh Kementerian Perhubungan. Alasannya, Pandeglang tak segera menyiapkan lahan.

"Menhub (Menteri Perhubungan) sempat mengusulkan agar (Bandara) Banten Selatan dikeluarkan dari proyek strategis nasional dengan alasan ketiadaan lahan. Padahal Pemkab (Pandeglang) berusaha untuk memfasilitasi," kata Kurnia Satriawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, pada Jumat, 3 Maret 2017.

Hidupkan Yogyakarta Kota Sepeda, Wakil Ketua Kadin DIY Siapkan Program Sego Segawe Comeback

Pandeglang tak mau kehilangan kesempatan untuk mewujudkan pembangunan bandara itu. Soalnya infrastruktur pelabuhan udara itu diyakini dapat menunjang perekonomian daerah setempat.

Bupati Irna Narulita pun, kata Kurnia, ikut melobi langsung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar memberikan izin kepada Perhutani untuk memanfaatkan lahan perusahaan itu dibangun bandara. Perhutani memiliki lahan seluas total 11 ribu hektare di Pandeglang dan disetujui 1.500 hektare untuk Bandara Panimbang.

HUT Jakarta ke-497, Heru Budi: Perayaan Terakhir Sandang Status Ibu Kota Negara

Penentuan lokasi rencana pembangunan Bandara Bansel itu telah dirancang sejak tahun 2010. Pemerintah Kabupaten Pandeglang meminta Bandara Banten Selatan tidak dijadikan bandara khusus untuk pesawat tertentu, melainkan bandara umum yang mampu menopang Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang maupun Halim Perdanakusumah di Jakarta.

Kurnia belum mengetahui detail rencana pembangunan Bandara Banten Selatan. Namun sebanyak 540 hektare dari total 1.500 hektare lahan yang disiapkan itu akan digunakan untuk landasan pacu. Sisanya digunakan untuk fasilitas penunjang. (ase)

Transaksi digital.

BI Ramal Transaksi Digital RI pada 2030 Naik 14 Kali Lipat Terdorong Hal Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, transaksi digital naik hingga 14 kali lipat dari 600 juta transaksi, menjadi 10,05 miliar transaksi pada 2030.

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2024