NU Serukan Akhiri Kegaduhan Seputar Full Day School

Ketua Umum NU, Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nahdlatul Ulama menyerukan masyarakat mengakhiri kegaduhan atau polemik seputar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang di antaranya mengatur tentang lima hari sekolah atau full day school.

Terpopuler: Pria Tewas Usai Pijat Refleksi, Dualisme di Tubuh PMI hingga Pra Muktamar Luar Biasa NU

Polemik yang sempat berkepanjangan selama beberapa bulan terakhir itu mesti diakhiri karena Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Peraturan Presiden itu otomatis membatalkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur tentang full day school; hari sekolah dilaksanakan delapan jam dalam satu hari atau 40 jam selama lima hari dalam satu minggu.

"Kita akhiri perdebatan tentang Permendikbud hari sekolah, dan selanjutnya kita merujuk sepenuhnya kepada Perpres tentang ini (Penguatan Pendidikan Karakter)," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 6 September 2017.

Ulil Abshar: NU Di-bully usai Terima Jatah Kelola Tambang dari Jokowi

Peraturan Presiden itu, Said menjelaskan, memang tak spesifik mengatur tentang jam belajar serta jumlah hari sekolah. Maka tidak ada kewajiban menerapkan kebijakan lima hari sekolah itu, meski tak dilarang juga jika ada sekolah yang menerapkannya.

"Yang penting, semua kebijakan Menteri Pendidikan, kebijakan Menteri Agama, harus tunduk pada Perpres ini," katanya.

Lazis NU Pesanggrahan Jakarta Selatan Salurkan Hewan Kurban

Said menyampaikan, Perpres secara garis besar mengatur tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan karakter, termasuk melalui rencana pengalokasian anggaran untuk madrasah-madrasah diniyah. Dia berharap, kebijakan pemerintah itu dapat signifikan meningkatkan kualitas pendidikan karakter untuk mendorong kemajuan bangsa.

"Pendidikan karakter itu merupakan hal yang sangat fundamental. Hal yang sangat prinsip agar generasi yang akan datang memiliki integritas yang sangat sempurna, maksimal, berbudaya, berakhlak, beradab, beriman. Itu yang paling penting," ujarnya. (mus)

Mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI, KH. Maruf Amin

Kiai Ma'ruf Amin Akui Lebih Sibuk usai Tak Jadi Wapres

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres), KH. Ma’ruf Amin merasa kehidupannya semakin padat dengan berbagai aktivitas.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025