Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Tokoh NU Kiai Ali Ajak Generasi Muda Ambil Peran Penting Dalam Transformasi Bangsa

Tokoh NU KH Ali Masykur Musa.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Umat Islam di seluruh dunia dan Indonesia khususnya dengan penuh syukur menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Berbagai makna dapat diambil dari momen istimewa ini. Salah satunya, memaknai hijrah sebagai proses transformasi menyeluruh. Bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi perubahan yang mendalam secara spiritual, sosial, dan profesional.

Profil Ponpes Al Khoziny Buduran, Sudah Berusia Satu Abad

Hal tersebut dikemukakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Ali Masykur Musa dalam acara dialog peringatan tahun baru Hijriah. 

Menurut Kiai Ali, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah adalah tonggak sejarah yang menunjukkan perluasan strategi dakwah Islam, dari misi keimanan menuju pembentukan tatanan sosial. Oleh karena itu, semangat hijrah semestinya relevan sepanjang masa.

INFID Ungkap Peran Penting Generasi Muda Sebagai Agen Perubahan dalam Keberagaman dan HAM

"Hikmahnya, seluruh aspek hidup kita harus mengalami perbaikan. Kita harus berhijrah. Dalam hal profesi, harus lebih produktif. Dalam relasi sosial, harus lebih rendah hati dan lebih baik kepada sesama manusia. Dari sisi hati, harus lebih bening, lebih bersih. Itulah makna hijrah," ujarnya.

ucapan selamat tahun baru Islam

Photo :
  • freepik

Bangun Karakter Generasi Muda, Komut Pertamina Jabarkan Kebutuhan SDM Energi Masa Depan di Universitas Pertamina

Dalam konteks kebangsaan di Republik Indonesia saat ini, kata Kiai Ali, semangat hijrah juga dapat dimaknai sebagai dorongan menuju kedaulatan nasional. 

Kiai Ali menyoroti pentingnya kemandirian di sektor energi dan pangan sebagai syarat dasar untuk menjadi negara yang kuat dan berdaya saing. "Kedaulatan energi, khususnya listrik, adalah salah satu fondasi negara kuat. Negara yang memiliki ketahanan energi akan mampu menopang pertumbuhan industri dan kebutuhan rumah tangga," ujarnya.

"Selain itu, ketahanan pangan juga penting. Kita harus berdayakan petani dan masyarakat desa. Negara yang tidak memiliki ketahanan pangan tidak akan menjadi besar. Itulah hijrahnya Indonesia: menuju kedaulatan energi dan kemandirian pangan," katanya.

Kiai Ali juga mengajak generasi muda Muslim, khususnya generasi (gen) Z, untuk mengambil peran penting dalam transformasi bangsa. Menurutnya, anak muda perlu menguasai kompetensi digital sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman dan sosial. "Saya mengajak generasi muda Islam—khususnya Gen Z—untuk berani ambil peran dalam dunia bisnis. Karena dari ekonomi yang kuat, kita bisa berzakat, bersedekah, dan berkontribusi sosial," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya