Temui Jokowi di Istana, Agum Pimpin Purnawirawan TNI-Polri: Nggak Ada Istimewa

Jajaran petinggi organisasi purnawirawan temui Jokowi di Istana
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Politik - Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin, 22 Mei 2023. Menurut Agum, pertemuan tersebut tak ada yang istimewa.

“Nggak ada istimewa, baik-baik. Kami dari pimpinan para purnawirawan tergabung dalam organisasi diterima oleh Presiden,” kata Agum di Kompleks Istana Kepresidenan.

Agum mengungkap isu pertemuan para purnawirawan jenderal TNI dan Polri dengan Presiden Jokowi. Salah satunya, kata dia, pemerintah diminta supaya memperhatikan kesejahteraan para purnawirawan. 

“Kami laporkan upaya dari para purnawirawan untuk memohon kepada pemerintah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan bagi para purnawirawan,” jelas dia.

Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata RI, Agum Gumelar

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Saat ini, menurut dia, para purnawirawan sedang membuat proposal yang komprehensif. Ia mengatakan para purnawirawan menyadari semua ini kembali pada pundi-pundi keuangan negara.

“Jadi, kita akan sampaikan kepada Presiden melalui Wantimpres. Kami sedang memproses ini,” ujarnya.

Selain itu, Agum mengaku purnawirawan juga dapat arahan tentang upaya agar Pemilu 2024 bisa berjalan dengan lebih lancar, aman, dan tertib. Ia berharap agar perhelatan 2024 lebih demokratis dibanding 2019.

“Maka kami sampaikan kepada Bapak Presiden, bahwa para purnawirawan yang tergabung dalam organisasi ini masalah pilpres, pemilu, sebagai organisasi, sebagai satu lembaga, kami harus bersikap netral,” ungkapnya.

Roy Suryo Gigit Jari! Penyelidikan Bareskrim Soal Ijazah Jokowi Tak Bermasalah

Namun, Agum mengatakan sebagai individu atau anggota daripada organisasi ini diberi kebebasan untuk memilih kandidat calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Tentu, ia berharap perbedaan pilihan itu sebaiknya hanya saat Pemilu saja.

“Kalau ada 2 pilihan, pilih di antara 2 pilihan. Kalau ada 3 pilihan, pilih di antara 3. Dengan catatan, bahwa perbedaan pemilih yang kami lakukan ini, yang terjadi ini sifatnya harus sementara," lanjut Agum. 

Puan Ingatkan Kader PDIP Hadapi Dinamika Politik Revisi UU Pemilu

"Perbedaan pemilih ini harus berakhir dan akan berakhir ketika pilpres selesai. Begitu pilpres selesai, tidak ada lagi perbedaan di antara kita. Hormati apapun yang jadi keputusan demokrasi,” ujarnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi sikap para purnawirawan ini terkait Pemilu 2024. Disamping itu, kata dia, Presiden Jokowi juga berharap agar program-program pemerintahan yang sudah berjalan baik dapat dilanjutkan kedepannya.

Survei LSI Denny JA Sebut 74,6 Persen Publik Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ada 3 Alasan

“Bapak Presiden sangat mengapresiasi sikap ini. Dan, sangat berharap, ini harapan beliau, bahwa apa yang sudah baik dilakukan pemerintahan Pak Jokowi, ini kalau saya liat masalah berkaitan hilirisasi itu beliau sangat berharap bisa dilanjutkan,” cetus dia.

Akan tetapi, Agum menegaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi tidak membahas soal sosok kandidat bakal calon presiden 2024. “Oh nggak bahas kandidat,” ujarnya.

Sekjen Partai Demokrat, Herman Khaeron

Mari-Yo Unggul Versi Quick Count, Demokrat: Bawa Papua ke Arah Sejahtera

Demokrat bangga pasangan Matius D Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (Mari-Yo), unggul di PSU Pilgub Papua

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025