Dorong Revisi UU Parpol, Fahri: Gak Ada Lagi Pengusaha Punya Uang Numpang jadi Calon
- Partai Gelora
Jakarta - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah menilai Pemilu di Indonesia semakin liar ketegangannya. Fahri mengkritisi, ada banyak hal yang perlu diperbaiki.
"Saya mengkritik ini sudah lama. Jadi, kalau kita mau menciptakan pemilu yang tidak lebih tegang seperti sekarang ini, kita harus menata secara serius. Hal-hal yang kita catat hari ini harus kita ubah, paling tidak dua undang-undang," kata Fahri dikutip Jumat, 27 Oktober 2023.
Fahri menyebut perlunya menganalisis pemicu ketegangan dalam menganalisa situasi, ibarat sebuah kompetisi. Dia bilang laiknya kompetisi, harus sudah jelas jadwalnya sehingga mendatangkan penonton musiman.
"Yang main juga jelas siapa di situ, sehingga datanglah penonton itu idol-idol dari jagoan-jagoan yang akan muncul. Kemudian juga rutenya dari pertarungan itu," jelas eks Wakil Ketua DPR tersebut.
Dia mencontohkan seperti menonton ajang balapan Moto GP yang mendatangkan keasyikan.
"Kalau kita nonton MotoGP atau ada sirkuit-sirkuitnya, selain mendatangkan satu keasyikan. Tetapi, pada dasarnya ketegangan itu terkelola, karena itu seperti suatu yang menarik," ujarnya.
Penghitungan surat suara Pilpres 2019 (Foto ilustrasi).
- VIVA/M Ali Wafa
Sementara, dua UU yang dimaksud Fahri yakni UU tentang Partai Politik (Parpol) dan UU Pemilu.
Menurut dia, UU Parpol mesti menegaskan otoritas partai sebagai satu-satunya peserta di dalam pemilu legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Bagi Fahri, hal itu penting karena merujuk Undang-Undang Dasar (UUD) yaitu kalau mau merubah, maka mengubah konstitusinya.
Selain itu, dia menjelaskan, parpol juga harus punya confidence dari awal untuk mendesain bahwa peserta pemilu itu adalah parpol. Dengan demikian, ada kedisiplinan jenjang dalam karir politik, keanggotaan, afiliasi partai seperti yang selama ini didiskusikan.
"Sehingga nanti ke depan gak ada lagi pengusaha di tengah jalan yang punya uang numpang dengan jadi calon. Itu akan hilang," lanjutnya.
Menurut Fahri, parpol harus berani melakukan itu meski tak punya modal.
"Tapi, tentunya kita harus berani itu, meskipun sebagai parpol tak mempunyai modal alias uang. Tapi, jangan karena tidak punya uang, lantas dikasih kesempatan kepada para pemilik uang untuk masuk dalam politik. Nah, kedepannya mesti ini berkeras,” ujarnya.