Ini Cara Pemerhati Pemilu Ajak Masyarakat Terlibat dalam Mencegah Kecurangan

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya mengapresiasi diluncurkannya platform jagapemilu.com, sebagai upaya mengawal proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan.

"Platform digital jagapemilu.com merupakan hal yang baik, untuk mengawal supaya Pemilu bisa berlangsung secara jujur adil dan juga netral," katanya di Jakarta, yang dikutip Sabtu, 6 Januari 2024.

Eks Komisioner KPK Erry Riyana dan Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya

Photo :
  • Dok. Istimewa

Eddy mengimbau kepada Perkumpulan Jaga Pemilu supaya memverifikasi secara ketat relawannya. Jangan sampai ada yang berasal dari pihak-pihak tertentu yang justru ingin melakukan kecurangan.

“Supaya bisa berjalan dengan netral, tentunya semua orang yang ikut menjadi relawan harus diverifikasi dengan benar. Termasuk nantinya dapat menyaring dengan benar jika ada laporan dan bukti kecurangan yang diupload ke website jagapemilu.com,” pesannya.

Jika relawannya tidak netral, kata Eddy, bisa saja laporan yang dibuat tidak sesuai dengan kenyataan atau direkayasa. Sehingga menyudutkan salah satu pasangan calon atau peserta Pemilu lainnya

Lanjut dia, pengawasan dari masyarakat itu jauh lebih penting. Karena jumlah personel dari pihak penyelenggara Pemilu sangat terbatas.

“Saya optimistis keberadaan platform ini dapat mendorong Pemilu berjalan dengan jujur dan adil,” ujarnya.

Optimisme Kaesang Bawa PSI Jadi Partai Besar dan Lolos Senayan 2029

Kata dia, potensi kecurangan dan pelanggaran Pemilu yang besar, dipastikan berujung ke persoalan perolehan suara.

Untuk meminimalisasi konflik, ia menyarankan masing-masing pasangan calon ataupun pihak yang berkontestasi meminta pendukungnya agar tenang dan tidak anarkistis.

Jeffrie Geovanie soal Pemilihan Ketum PSI Pakai e-Voting: Jawaban Selama ini Dianggap Terbatas

Pelipatan Kertas Suara Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Peluncuran platform ini dihadiri sejumlah tokoh seperti mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Wakil Koordinator BP ICW Luky Djani, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, Pendiri Gusdurian Alissa Wahid.

Jokowi soal Pilih Ketum PSI Pakai e-Voting: Tidak Ada Lagi Politik di Belakang Layar

Hadir juga Sisiolog Fisip UI Meuthia Ganie, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, mantan Ketua Bawaslu RI Abhan, mantan Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay, dan Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya. (Antara)

Pemimpin junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing

Myanmar Tetapkan Darurat Militer 90 Hari di Sejumlah Wilayah Jelang Pemilu

Tujuannya adalah menciptakan kondisi yang aman untuk pelaksanaan pemilu umum yang direncanakan berlangsung antara Desember 2025 hingga Januari 2026.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025