Survei LSI: 60,5 Persen Masyarakat Tak Setuju Pendapat Pemilu 2024 Curang

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis temuan survei terbaru mengenai persepsi publik atas penyelenggaraan Pemilu 2024. Salah satunya membahas soal dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 ini.

Mensesneg Ungkap Persiapan Paskibraka HUT ke-80 RI di Istana Sudah Hampir 100%

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, banyak berita-berita mengenai dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu pasca pencoblosan pada 14 Februari 2024 lalu. Dia pun bertanya kepada responden mengenai dugaan kecurangan itu.

"Kami bertanya, ada yang berpendapat bahwa Pemilu 2024 diwarnai banyak kecurangan. Apakah responden ini setuju dengan pendapat tersebut?" kata Djayadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 25 Februari 2024.

Pembentukan Payment ID Dinilai Mata-matai Transaksi Masyarakat? Begini Respons Istana

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Djayadi mengungkap, mayoritas masyarakat sebanyak 60,5 persen tidak setuju dengan pendapat bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 diwarnai kecurangan.

Bupati Pati Mau Dilengserkan, Istana Ingatkan Pejabat Hati-hati Buat Kebijakan

"Mayoritas 60,5 persen tidak setuju dengan pendapat tersebut. Artinya bahwa mayoritas masyarakat tetap menganggap Pemilu tidak diwarnai kecurangan atau pendapat Pemilu diwarnai kecurangan itu tidak sesuai dengan pendapat para responden," kata dia.

Meski begitu, Djayadi menyebut, masih ada 30 persen responden yang setuju jika penyelenggaraan Pemilu 2024 diwarnai kecurangan. 

"31,4% menyatakan setuju dengan pendapat (pemilu curang) tersebut, artinya 31,4% masyarakat menganggap bahwa pemilunya diwarnai kecurangan," jelas Djayadi.

"Angka 31,4 persen ini sangat besar, sangat besar. Walaupun mayoritas masih menyatakan pemilunya tidak diwarnai kecurangan," tandasnya.

Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pilpres Pemilu 2024. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 19-21 Februari 2024. Dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Responden yang dipilih sebanyak 1.211 responden melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO, Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta Pusat

Istana Minta Masyarakat Ambil Sikap Sempurna saat Indonesia Raya Diputar pada 17 Agustus

Masyarakat diimbau untuk ambil sikap sempurna selama 3 menit, pada pukul 10.17-10.20 WIB pada tanggal 17 Agustus 2025 mendatang

img_title
VIVA.co.id
14 Agustus 2025