Wapres Sebut Pembunuhan Pemimpin Hamas Memicu Ketegangan Lebih Besar di Timur Tengah

Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi memberi keterangan pers di atas Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 1 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Benardy Ferdiansyah

Bandung, VIVA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.

"Saya menyampaikan turut belasungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas sebagai pejuang kemerdekaan. Saya melihatnya pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dalam penjajahan Israel," katanya.

Ma'ruf menyampaikan keterangannya di atas Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 1 Agustus 2024, usai menghadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2024 di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jabar.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Ismail Haniyeh

Photo :
  • ndtv.com

"Dan tentu bagi kita Indonesia juga kehilangan seorang pejuang kemerdekaan. Oleh karena itu, kami ikut berduka cita," katanya.

Atas kejadian tersebut, ia mengkhawatirkan akan menyulut ketegangan baru dan mengganggu upaya perdamaian.

"Kemudian juga jangan-jangan sampai mengganggu upaya perdamaian yang sudah mulai dekat-dekat tetapi dengan kematian akibat pembunuhan ini bisa-bisa rencana perundingan itu jadi mentah kembali karena masalahnya kan di tengah-tengah upaya rencana perundingan terjadi pembunuhan. Ini bisa memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah," ujarnya.

Ma'ruf pun mengecam tindakan Israel membunuh Ismail Haniyeh di tengah kunjungannya menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran.

Kekurangan Tentara, Israel Berencana Rekrut Pemuda Yahudi dari Luar Negeri

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian

Photo :
  • Al Syarq

"Kita sangat menyayangkan cara-cara Israel yang juga sudah membunuh rakyat melakukan genosida tetapi juga membunuh pemimpin di negara lain ketika dia menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran. Itu saya kira tidak etis cari kesempatan seperti itu," katanya.

Gaza Catat 251 Orang Meninggal karena Kelaparan, 110 Anak-anak

Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegram-nya.

AS Setop Pemberian Visa Bagi Warga Gaza Khawatir Simpatisan Hamas

Menurut organisasi itu, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa.

Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya. (ant)

Tentara Israel saat melakukan operasi militer di Gaza, Palestina

Rencana Israel Caplok Gaza Dipercepat, 60 Ribu Tentara Cadangan Disiapkan Jelang Invasi

Pasukan Israel dalam jumlah besar akan bergerak di beberapa kawasan Kota Gaza di mana Hamas diyakini masih aktif.

img_title
VIVA.co.id
22 Agustus 2025