Cari Suara di Pilgub Jakarta, Pramono Komunikasi dengan Pendukung Anies Baswedan

Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah tokoh pendukung Anies Baswedan. 

“Seperti yang kami sampaikan, saya sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang mendukung Mas Anies. Mereka hanya bertanya kepada saya dan Bang Dul, bagaimana menangani kaum miskin kota?” kata Pramono di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 September 2024.

Bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Di sisi lain, Pramono menyebut sejumlah tokoh pendukung Anies akan masuk ke dalam tim yang akan membantunya pada Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) ini.

"Lihat aja jubirnya, jubir saya dan jubirnya Bang Rano dulu pernah menjadi bagian dari tim pemenangannya beliau. Ini bagian dari hal yang sederhana," kata dia.

Pramono melanjutkan, dalam mengarungi pilkada kali ini, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan gubernur-gubernur DKI Jakarta terdahulu. 

Bakal cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno usai menjalani tes kesehatan di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Sebelum ini, pasangan yang diusung oleh PDIP tersebut telah menemui Sutiyoso (Bang Yos) dan Fauzi Bowo (Foke). Selanjutnya, mereka merencanakan untuk akan menemui Anies.

Anies Baswedan Datangi PN Jakpus, Hadiri Sidang Tom Lembong

“Kami akan bertemu dengan Mas Anies dalam waktu dekat. Kami akan menawarkan, menyampaikan, dan sekaligus meminta apa yang bisa Mas Anies sampaikan kepada kami. Karena semua orang mempunyai kelebihan ketika membangun Jakarta ini,” kata dia.

Rekam Jejak Mumpuni, Saparudin Didukung Jadi Calon Wali Kota Pangkalpinang
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat

Cak Imin Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, Bahlil: Golkar Sudah Bicara Itu Duluan

Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyoroti berbagai dampak negatif dari sistem Pilkada langsung, mulai dari konflik horizontal hingga biaya politik yang tinggi.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025