Penutupan Kongres Partai Demokrat, KIM hingga PDIP Juga Diundang

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Partai Demokrat mengundang seluruh partai politik Koalisi Indonesia Maju atau KIM, pada penutupan Kongres ke-VI di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Selasa, 25 Februari 2025. Sedangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, juga diundang.

Megawati Hadiri Bimtek PDIP di Bali, Ganjar Bantah Sekalian Kongres Partai

Kongres ke-VI Partai Demokrat secara aklamasi memilih kembali Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, sebagai ketua umum periode 2025-2030.

Ketua Umum Partai Demokrat AHY di Kongres VI Partai Demokrat

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Puan Tegaskan Soliditas Kepemimpinan Megawati jadi Kunci Kekuatan PDIP

"Selain Pak Presiden Prabowo, rencananya juga akan ada Pak Wapres, lalu juga akan ada jajaran nanti para ketum partai politik sahabat, ya. Ada Pak Bahlil rencananya, ada Pak Zulkifli Hasan, lalu juga ada Pak Muhaimin Iskandar, ya," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Herzaky juga mengaku, partainya mengundang PDIP dalam penutupan kongres tersebut. Namun, ia tidak memberitahu siapa perwakilan PDIP yang hadir dalam acara itu.

Kongres XXII GMNI Ditutup, Ketum Sujahri Sampaikan Pesan Ini

"Ya rencana ada, tapi tunggu saja nanti siapa namanya, ya. Tentu diundang, dong. Kita undang semua. Semua partai parlemen kita undang," kata Herzaky.

Herzaky menilai seluruh partai seharusnya saling menghargai dan menghormati satu sama lain, meski berada di luar pemerintahan. Terlebih, partai yang berada dalam pemerintahan harus mendukung segala kebijakan Presiden Prabowo.

"Karena Pak Prabowo sampaikan, kita yang paling penting persatuan dan kesatuan. Kalau kita ingin bangun dengan lebih baik lagi, ke depan kita butuh persatuan dan kesatuan. Ada yang memilih di dalam pemerintahan, ada yang memilih di luar pemerintahan, tidak apa-apa. Yang penting saling menghormati dan saling menghargai," pungkasnya.

Kongres tandingan GMNI di Bandung

Kongres Tandingan di Bandung Dinilai Inkonstitusional dan Ancam Persatuan GMNI

beredar dokumen notulensi rapat teknis terkait rencana penyelenggaraan kongres tandingan di Bandung.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025