Apa Tugas Ketua Wantimpres? Jabatan yang Dinilai Cocok untuk Jokowi Berdasarkan Survei
- Youtube Setpres
Jakarta, VIVA – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai sosok yang cocok untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden RI Prabowo Subianto.
Temuan ini muncul dari survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), yang menunjukkan bahwa 80,05 persen responden setuju Jokowi mengemban posisi tersebut.
Survei ini berlangsung pada 1-7 Maret 2025, melibatkan 1200 responden dari 25 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan meliputi wawancara tatap muka (face to face interview) dan wawancara daring (online interview).
Lalu, survei menggunakan teknik pengambilan sampel secara multistage sampling. Margin of error survei ini berada di angka kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tugas Ketua Wantimpres
Jokowi pakai seragam komcad hadiri acara parade senja di Akmil Magelang.
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006, Wantimpres adalah lembaga yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara. Wantimpres berkedudukan di bawah Presiden.
Ketua Wantimpres memegang peran penting dalam menyampaikan nasihat dan pertimbangan, baik atas permintaan Presiden maupun secara inisiatif tanpa diminta. Penyampaian ini bisa dilakukan secara individu oleh Ketua atau sebagai hasil musyawarah bersama seluruh anggota Wantimpres.
Dalam menjalankan tugas tersebut, Wantimpres tidak diperbolehkan memberikan keterangan, pernyataan, atau menyebarluaskan isi nasihat dan pertimbangan kepada pihak lain.
Dari sisi fasilitas, Ketua Wantimpres mendapatkan hak keuangan dan fasilitas yang setara dengan Menteri Negara. Begitu pula para anggota Wantimpres yang turut mendukung kinerja lembaga ini.
Tokoh-Tokoh Potensial Selain Jokowi
Selain Jokowi, beberapa tokoh lain juga muncul dalam survei LPI sebagai figur yang dianggap layak menjadi Ketua Wantimpres. Mereka adalah:
- Wiranto: 4,41 persen
- KH Said Aqil Siradj: 4,32 persen
- KH Ma'ruf Amin: 3,37 persen
- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): 3,27 persen
- Luhut Binsar Pandjaitan: 2,55 persen
- Tidak tahu/tidak menjawab: 2,03 persen