Prabowo Tegaskan Bukan Presiden Boneka, Ingin Keluar dari Persepsi Bayang-bayang Jokowi?

Presiden RI Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Pada rapat kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin 5 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penegasan kalau dirinya bukan Presiden boneka. Dia juga memaparkan soal komunikasi yang dilakukannya dengan Jokowi, yang oleh sejumlah pihak masih mengasumsikan kalau Prabowo masih dikendalikan oleh Presiden RI ke-7 tersebut.

Istana Ungkap Alasan Prabowo Tambah 2 Wamen: Tugas Pemerintah Semakin Berat

Analis politik Arif Nurul Imam, menilai penegasan Prabowo kalau dirinya bukan Presiden boneka adalah menjawab persepsi publik tersebut. Apalagi masih ada yang menilai ia dikendalikan oleh pendahulunya, Jokowi.

"Apa yang disampaikan Presiden Prabowo bahwa beliau ini bukan boneka dari siapa pun termasuk asumsi atau persepsi masyarakat bahwa Prabowo ini masih dikendalikan oleh Jokowi. Tentu ini sebuah penegasan sikap politik yang dilakukan oleh Prabowo Subianto mengingat beberapa kalangan masyarakat yang menilai Prabowo masih dikendalikan oleh Jokowi," jelas Arif, kepada VIVA, dikutip Rabu 7 Mei 2025.

Nasdem Sentil Projo soal Hubungan Prabowo-Jokowi: Sudah Tak Relevan

Presiden Prabowo Subianto Bertemu Jokowi di Kertanegara

Photo :
  • Instagram/ @prabowo

 
Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia itu mengatakan, enam bulan pasca memimpin Indonesia sejak 20 Oktober 2024, Arif menilai memang sudah terlihat kalau Prabowo mandiri dalam menjalankan pemerintahannya. 

Prabowo Lantik 10 Dubes dan 1 Wakil Dubes, Ini Daftarnya

"Belakangan ini Prabowo Subianto saya kira sudah mulai menunjukkan kemandirian dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis termasuk menata orang-orang prabowo subianto," kata Arif. 

Meskipun sebagian pihak menilai masih ada yang ada di pemerintahan bukan sepenuhnya orangnya Prabowo, tetapi Arif yakin lambat laun akan terkonsolidasi ke Prabowo. Dengan begitu, tidak ada lagi persepsi yang mengaitkan cawe-cawe pihak lain.

"Saya kir ke depan memang begitu apa yang dilakukan Presiden Prabowo bahwa program program yang dicanangkan adalah bukti ingin membuktikan sebagai kemandirian politik tidak karena invetervensi cawe-cawe," jelasnya.

Bagi Arif, persepsi masyarakat kalau masih ada cawe-cawe pihak lain di pemerintah karena dalam beberapa kesempatan, Prabowo kerap menyanjung Jokowi. Bahkan pada saat acara Partai Gerindra.

Tapi ke depan, Arif yakin Prabowo ingin melepaskan diri dari persepsi publik seperti itu. Maka akan muncul perbedaan-perbedaan dari sebelumnya. Dia mencontohkan, oreantasi pembangunan pemerintahan Prabowo yang berbeda dari sebelumnya. Pembangunan IKN juga tidak jor-joran, dalam hal alokasi anggarannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya