Sahroni Sarankan Jokowi Serahkan Urusan Politik ke Anak seperti SBY

Ahmad Sahroni
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Jakarta, VIVA – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) tak tertarik saat ditanya terkait wacana pencalonannya sebagai ketua umum PPP menjelang muktamar mendatang. Dia lebih memilih PSI ketimbang PPP. 

Luncurkan Video Musik Save Our World, SBY Curhat Dapat Inspirasi saat di Oslo: Bukan Solo

Menanggapi hal tersebut, Bendahara Umum (Bendum) Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengaku Jokowi bebas menentukan pilihannya sendiri. 

"Beliau (Jokowi) mau kemana saja boleh kok," kata Ahmad Sahroni kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

Pengakuan Tom Lembong soal Kebijakan Importasi Gula, Singgung Nama Rachmat Gobel hingga Jokowi

Namun, Sahroni menyarankan agar Jokowi mencontoh mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menikmati hidup setelah tak lagi memimpin Indonesia.

"Saran saya sebagai adik, kiranya pak Jokowi lihat, contoh kaya pak SBY hidup tenang dan menikmati hidup setelah tidak lagi jadi presiden. Saya bangga liatnya," katanya.

Prabowo-Gibran, SBY hingga Ma'ruf Amin Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

Sahroni menambahkan bahwa Jokowi bisa memberikan ruang kepada anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik. Namun, Jokowi tetap harus selalu mengawasi jika anak dan menantunya sedang menjalankan tugas negara.

"Sebagai saran dan masukan, berilah urusan politik bagi anak dan mantu yang saat ini sedang bertugas. Pak Jokowi sebagai ayah harus selalu ngawasin anak dan mantunya yang lagi bekerja untuk rakyat. Insya Allah mereka akan jadi penerus pak Jokowi kedepan," pungkasnya.

Diketahui, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) masih belum yakin maju sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, Jokowi masih melakukan pertimbangan dan perhitungan supaya tidak kalah jika memang mau ikut maju dalam pencalonan Ketua Umum PSI.

“Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi di Solo pada Rabu, 14 Mei 2025.

Sampai saat ini, Jokowi mengaku belum melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Ketua Umum PSI. “Belum, kan masih panjang sampai Juni. Seinget saya sampai Juni,” ucapnya.

Jokowi masih mempertimbangkan untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSI lantaran sistem pemilihannya menggunakan e-voting. Sehingga, kata dia, seluruh anggota PSI memiliki hak untuk memilih.

“Ya belum tahu. Karena ini kan yang saya tahu, katanya mau pakai e-voting. One man one vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya