Iran Siaga 1, Anggota DPR Desak Pemerintah Percepat Evakuasi WNI: Maksimalkan Diplomasi
- (Foto AP/Leo Correa)
Jakarta, VIVA - Pemerintah RI diminta mempercepat proses evakuasi ratusan WNI yang berada di Teheran, Iran. Permintaan itu karena status Kedutaan Besar RI (KBRI) jadi siaga 1, seiring memanasnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Demikian permintaan itu disuarakan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Junico Siahaan.
“Situasi konflik di kawasan tersebut tentu sangat memperihatinkan bagi kita semua. Kita minta evakuasi WNI di Iran segera dipercepat," kata Nico Siahaan, sapaan akrabnya, Jumat, 20 Juni 2025.
Nico pun meminta pemerintah bisa mengambil langkah terukur lantaran rencana evakuasi WNI via udara sulit dilakukan. Kesulitan itu karena buntut peperangan Iran-Israel yang menyebabkan penerbangan sipil tak kondusif.
"Saya dengar evakuasi tidak bisa melalui jalur udara tapi lewat darat, melalui Turki dan (negara) lainnya. Untuk itu, pemerintah harus memastikan agar jalur evakuasi darat benar-benar aman," jelas Nico.
Lebih lanjut, dia juga mengimbau agar KBRI di Teheran bisa selalu memonitor WNI yang masih berada di wilayah konflik. Pemerintah juga diminta terus memastikan kondisi WNI yang disebut ada di Israel.
"Fasilitasi setiap kebutuhan mereka termasuk penyediaan logistik seperti makanan dan akomodasi. Berikan pengawalan di titik-titik perlintasan, pastikan WNI kita aman," tutur legislator dari Dapil Jawa Barat I itu.
Anggota DPR sekaligus Politikus PDIP Nico Siahaan.
- VIVA/Adi Suparman
Nico juga bilang penting koordinasi intensif antara KBRI dan pemerintah pusat. Langkah itu untuk menjangkau negara-negara di sekitar Iran sehingga proses evakuasi WNI berjalan lancar.
Kemudian, ia mendorong Kemlu bersama KBRI bisa terus melakukan pendekatan dengan negara-negara tetangga Iran untuk membantu evakuasi WNI via jalur darat.
Menurut dia, penting upaya dalam mengoptimalkan diplomasi.
"Maksimalkan diplomasi dengan negara-negara di sekitar Iran untuk membantu Indonesia mengevakuasi warga kita," jelas Nico.
"Negara-negara tetangga Iran perlu dilibatkan dalam proses evakuasi ini, agar akses lintas batas bisa dibuka dengan cepat dan setiap titik perlintasan bisa dilintasi dengan aman,” ujar Nico.
Kata dia, DPR terutama Komisi I juga ikut berpartisipasi melalui diplomasi parlemen. Upaya itu termasuk melalui komunikasi informal dengan anggota parlemen negara sahabat.