Singgung Kehadiran Negara, DPR Dorong Pemerintah Segera Bentuk Ditjen Pesantren

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal usai menghadiri acara penutupan ICTP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juni 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong pemerintah untuk segera membentuk Direktorat Jenderal Pesantren. Tujuannya, agar lebih fokus mengurusi lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang kini jumlahnya sudah lebih dari 350 pesantren. 

Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran 99 K/L Senilai Rp 134,9 Triliun

Hal itu disampaikan Cucun saat menutup acara International Conference on the Transformation of Pesantren yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

"Saya sebagai Wakil Ketua DPR RI mengapresiasi langkah PKB dengan pemerintah di bawah pemerintahan Pak Prabowo, kita mengapresiasi para menterinya juga turun dan sangat konsen, karena bukan jumlah kecil lembaga pesantren ini. Kami DPR sangat men-support," kata Cucun di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis, 26 Juni 2025.

HUT ke-79 Polri, Wakil Ketua DPR Adies Kadir Harap Polisi Makin Humanis dan Dicintai Rakyat

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal usai menghadiri acara penutupan ICTP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juni 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Dan nanti apa terobosan-terobosan yang perlu regulasi, kita sudah punya Undang-Undang 18 tahun 2019, itu menjadi satu upaya hukum cantolan, tindak lanjut dari sini ada Komisi VIII yang membidangi agama, apakah perlu segera didorong Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, sehingga fokus. Selama ini kan kehadiran negara masih dipertanyakan," sambungnya. 

Strategi Pengembangan Pesantren sebagai Penggerak Peradaban Dunia Islam

Cucun mengungkap selama ini postur anggaran yang ada tidak terlalu optimal untuk pendidikan. Padahal, konstitusi mengamanatkan bahwa 20% anggaran negara diperuntukkan khusus untuk pendidikan, termasuk pesantren. 

"Saya sendiri melihat bagaimana postur anggaran yang ada, padahal 20% amanat konstitusi anggaran pendidikan. Tidak ada negara melihat dari 20% itu nomenklatur yang ada khusus misalkan untuk pesantren, nah belum ada. Makanya kita sangat apresiasi kegiatan konferensi internasional ini dan kita ingin terus ada berkelanjutan konferensi internasional ini yang lebih besar bahkan negara hadir di sana," lanjutnya.

Di sisi lain, Cucun menegaskan pihaknya akan segara mendorong pembentukan Ditjen Pesantren. Menurut Cucun, hal ini guna memaksimalkan potensi pesantren beserta santri-santrinya. 

"Jelas kita akan dorong. Ini baru 350 pesantren, yang pasti semua ingin kehadiran pesantren ada, negara bisa hadir, bisa melihat bagaimana entitas pesantren punya peran penting terhadap pembangunan karakter anak bangsa. Sekaligus mencetak lulusan pesantren yang sudah bisa bertransformasi bahkan bisa me-laundry daripada keilmuan agamanya,” ungkap Cucun.

Menurut Cucun, lulusan pesantren kini sudah semakin banyak bertranformasi tidak lagi hanya sebagai santri, tapi juga memberdayakan keilmuannya pada bidang-bidang yang lain.

Cucun optimis, Pemerintahan Presiden Prabowo akan mengakomodir dan merealisasikan optimalisasi pendidikan pesantren meski saat ini tengah melakukan efisiensi. 

"Saya yakin, karena selama ini kita mendengar bagaimana pak Prabowo bahwa mengoptimalisasi daripada peran APBD juga, itu untuk pendidikan harus betul-betul maksimal, bukan hanya tugas pemerintah pusat, (tapi) pemerintah daerah,” urainya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya