6 Calon Dubes Jalani Fit And Proper Test, Ada Nurmala Kartini Sjahrir hingga Indroyono Soesilo
- ANTARA/Fath Putra Mulya
Jakarta, VIVA – Komisi I DPR RI memulai uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon duta besar luar biasa berkuasa penuh Republik Indonesia untuk 24 negara sahabat dan organisasi internasional pada Sabtu.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan ada 12 calon dubes yang diuji pada hari ini yang dibagi ke dalam dua sesi, yakni pagi dan siang, sedangkan 12 calon lainnya bakal diuji pada Minggu.
“Hari ini 6 plus 6, 12. Besoknya 12,” kata Utut Adianto saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu pagi.
Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa mereka yang diuji pada hari ini adalah calon dubes untuk Amerika Serikat, Jerman, Persatuan Bangsa-Bangsa, Singapura, Jepang, dan Slovakia.
“Kalau saya tidak salah, list cukup panjang,” kata Budi.
Dijelaskannya, pada uji kelayakan dan kepatutan ini, Komisi I DPR RI akan mendengarkan pemahaman para calon dubes mengenai politik luar negeri Indonesia serta negara tempat mereka akan bertugas.
“Kita akan mendengarkan pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut,” tutur Budi.
Uji kelayakan dan kepatutan tersebut dilakukan secara tertutup. Setelah itu, Komisi I akan melakukan rapat internal lanjutan untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada pimpinan DPR RI.
Berdasarkan pantauan ANTARA, sejumlah nama yang telah hadir di lokasi tes antara lain, Abdul Kadir Jaelani, Redianto Heru Nurcahyo, Umar Hadi, Hotmangaradja Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir, dan Dwisuryo Indroyono Soesilo.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pihaknya telah menerima usulan dari pemerintah mengenai nama-nama calon dubes untuk 24 negara sahabat dan organisasi internasional.
Dia memastikan DPR RI menghormati dan menghargai nama-nama yang diusulkan itu karena diyakini merupakan pilihan terbaik. Untuk itu, dia berharap para calon-calon itu nantinya bisa bekerja sebaik-baiknya dalam mewakili Indonesia.
"Apalagi dalam situasi geopolitik dan global yang sangat tidak menentu seperti ini," kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta. (Ant)
