Jasa Marga Ungkap Alasan Proyek Tol 500 Km Dikebut

Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi II
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Pemerintah tengah gencar membangun banyak jalan tol baru. Bahkan, dari tahun ini hingga 2019, proyek-proyek tol baru dengan panjang total 500 km lebih sudah harus selesai, sehingga kudu kerja cepat.

Demikian ungkap Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, kepada para mahasiswa. Dia berbicara di acara PUPR Goes to Campus yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
di Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat, Jumat 20 April 2018.

Dalam paparannya di hadapan mahasiswa, Desi menceritakan, bagaimana Jasa Marga berperan sebagai BUMN yang pembangun jalan tol di Tanah Air. Diungkapkannya, alasan percepatan pembangunan infrastruktur yakni tol, lantaran Indonesia telah tertinggal dibanding negara lain.

"Sehingga, pada tahun 2005 sampai tahun 2016 itu, kita membangun jalan tol hanya 80 kilometer. Nah, tahun lalu, selama satu tahun 2017, 80 km juga," kata Desi di Jakarta, Jumat 20 April 2018.

Percepatan itu, menurutnya, tidak berhenti di situ. Pada tahun ini, pihaknya menargetkan sepanjang 300 km jalan tol terbangun, dan pada 2019, ditargetkan lebih dari 200 km jalan tol terbangun.

"Jadi, kami mengejar ketertinggalan, khususnya di bidang jalan tol," katanya.

Ganjil Genap

Menurut Desi, pihaknya tidak hanya cukup mengejar ketertinggalan pembangunan. Dia mengklaim, terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti pengurangan kemacetan melalui percepatan sistem pembayaran non tunai hingga kebijakan ganjil genap.

Libur Idul Adha dan Libur Sekolah, Dirut Jasa Marga Ingatkan Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Tol 20%

"Kami mengejar tidak cukup ke situ. adik-adik mungkin banyak dongkol karena jalan tolnya macet, kami meningkatkan pelayanan. memang tidak mudah, karena mobil bertambah terus," katanya.

Menurutnya, hal itu berhasil dilakukan pada tahun lalu, dari awalnya pengguna non tunai hanya 30 persen. Saat ini, meningkat drastis hingga 100 persen.

Get Ready for 20% Toll Discount on Trans Java and Sumatra This Holiday

"Pak menteri menegaskan ke kami harus non tunai. dalam empat bulan yang awalnya 30 persen sekarang jadi 100 persen. Ini memang enggak mudah, tetapi juga enggak susah. Kenapa harus ada elektronifikasi? Itu akan mengurangi kemacetan," ujarnya. (ren)

Pelajar datangi DPR buat demo buat Tol Dalam Kota ditutup

Tol Dalam Kota Ditutup Buntut Demo, Polisi Lakukan Pengalihan Arus

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR berdampak ke ruas Tol Dalam Kota. Akibatnya, rekayasa lalu lintas terpaksa diberlakukan demi menjaga keamanan pengguna jalan.

img_title
VIVA.co.id
25 Agustus 2025