Bos Bulog Sebut Peminat Beras Sachet Jangkau Indonesia Timur

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Perum Bulog menyatakan minat masyarakat terhadap beras sachet ukuran 200 gram cukup besar. Bahkan, permintaan masyarakat di wilayah Indonesia Timur cukup banyak.

Modus Jahat Pedagang Sulap Beras Bulog Dijual Harga Premium, Omzet Miliaran

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, rata-rata masyarakat menyambut positif adanya beras sachet. Bahkan, ia menyebut seluruh wilayah di Indonesia minta agar beras sachet segera direalisasikan di wilayah masing-masing.

"Rata-rata, masyarakat menyambut positif. Bahkan, seluruhnya minta itu segera terealisasi wilayah masing-masing. Termasuk Indonesia Timur, Papua Maluku semua minta segera terealisasi. Insya Allah segera," kata pria yang biasa akrab disapa Buwas itu, di kantornya, Selasa 31 Juli 2018.

Sewa Konsultan Independen, Alfamart Bakal Tarik Produk Beras Jika Terbukti Oplosan

Ia mengatakan, setidaknya saat ini sudah 10 ribu ton beras sachet yang digelontorkan di seluruh wilayah Indonesia. Pada prinsipnya, pihaknya sudah siap menyalurkan beras sachet ke seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau tidak salah sih, sudah ada 10 ribu ton ya (seluruh Indonesia). Kita sudah berbuat sebagian besar ya, walaupun saat ini memang belum sampai ke Papua, Maluku sudah sebagian, beberapa lah. Tapi pada prinsipnya, kita sudah siap untuk seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Beras Premium Dioplos, Mentan: Ibarat Beli Emas 24 Karat, Cuma Terima 18 Karat

Ia melanjutkan, beras sachet 200 gram tersebut dihargai dengan Rp2.500 dan kualitasnya adalah beras premium. Menurutnya, proses distribusi masih berlangsung karena proses penempatan alat produksi di wilayah-wilayah tersebut.

"Ini masih proses, karena memang alatnya baru kita drop ke wilayah-wilayah itu. Karena, beras renceng ini harus menggunakan beras dari sumber lokal dan itu berasnya beras premium. Bukan medium," katanya.

Ia kembali menegaskan, beras ini dijual utamanya melalui warung kelontong. "Terutama, sasaran kita adalah warung kelontong," tuturnya. (asp)

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Kandungan Beras Patah di Kasus Beras Oplosan Capai 59 Persen, Mentan: Ekstrem Banget

Dari 10 sampel beras premium medium yang diuji di kasus beras oplosan, ternyata mengandung campuran beras patah (broken rice) mencapai 59 persen.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2025