Kemendes Targetkan 10 Ribu Desa Wisata pada 2020

Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.
Sumber :

VIVA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menargetkan, jumlah desa wisata di berbagai daerah jumlahnya lebih besar lagi pada tahun depan. 

Dahlan Iskan Terkejut, Dana Rp 5 Miliar untuk Koperasi Merah Putih Ternyata dari Pinjaman Bank

"Tahun depan, paling enggak kita bisa 10 ribu desa wisata," kata Eko di Hotel Sahid Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019. 

Seperti halnya di wilayah Gorontalo, dibuat dibuat perkebunan, disediakan tenda, dan api unggun. Meskipun, infrastruktur jalan di sana kurang. 

Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Dorong Terwujudnya Desa Wisata sebagai Destinasi Unggulan Daerah

Selain itu, kata dia, desa wisata lainnya berada di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, di mana tempat itu banyak dikunjungi masyarakat dan bisa dijadikan objek berswafoto di bawah air, sambil berpose dengan benda seperti kendaraan bermotor. 

Karena, selama ini banyak desa-desa wisata yang pendapatannya lebih besar dari dana desanya, bahkan sudah banyak desa yang membayar pajak lebih besar dari dana desanya.

Komisi V Dukung Rencana Mendes Yandri Evaluasi TPP yang Terbukti Nyaleg

"Kita kumpulkan stakeholder dengan pembuatan desa wisata ini, supaya lebih cepat supaya dana desanya bisa stimulus pembangunan desa," katanya. 

Tentunya, Menteri Eko memastikan, untuk anggaran dana desa pada periode 2019-2024, jumlahnya lebih besar dibandingkan anggaran dana desa pada periode 2014-2019, yang berjumlah Rp257 triliun. 

"Oleh bapak Presiden, lima tahun ke depan jumlah dana desa yang akan diberikan oleh Pemerintah Pusat akan ditingkatkan dari Rp257 triliun menjadi Rp400 triliun," katanya. 

Ia pun berharap, hingga akhir tahun Kemendes PDTT dibantu dengan pihak Kementerian lain dapat mengenakan desa tertinggal yang ada di berbagai daerah dengan jumlahnya lebih banyak lagi. 

"Mudah mudahan tahun ini bisa mengentaskan antara 8.500 sampai 9.000 desa tertinggal dari target lima ribu yang telah ditetapkan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya