RCEP Kendaraan RI Eksis di Perdagangan dan Investasi Dunia

Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar
Sumber :
  • VIVA/Dinia

“Karena itu, Indonesia harus memanfaatkan momentum RCEP ini untuk meningkatkan ekspor. Karena selama ini, mayoritas ekspor Indonesia adalah ke negara-negara anggota RCEP,” kata Mahendra.

OJK Perkuat Koordinasi dengan Danantara dan Kementerian BUMN, Fokus Hal Ini

Sementara itu, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Djisman Simanjuntak mengatakan, tahun ini adalah momen pemulihan dari pandemi COVID-19. Meski demikian, kerangka ekonomi RI setelah pemulihan ini tetap harus disiapkan dari sekarang.

“Risiko pertumbuhan menurun kalau krisis tidak diikuti dengan prakarsa kebijakan yang struktural sifatnya. Karena itu, dari sekarang kita harus menyiapkan diri. Tidak ada pilihan kecuali resetting kebijakan ekonomi,” jelas Djisman.

Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan RI Stabil

Fokus kebijakan yang dimaksud antara lain, memastikan pembangunan yang menitikberatkan pada kesehatan, investasi yang besar dalam modal, serta investasi di infrastruktur, termasuk infrastuktur digital.

“Kita perlu serius menangani investasi yang sifatnya dekarbonisasi seperti renewable energi. Kita perlu membangun brand Indonesia maju, yang sudah banyak jadi buah bibir, Indonesia yang terbuka, connected, decarbonized,” ujar Djisman.

Bos OJK Sebut RI Masih Rawan Terkena Tarif Impor Trump karena Ini

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Kamdani, mengatakan bahwa kontribusi perdagangan internasional untuk Indonesia masih sangat terbatas saat ini. Hal itu ditunjukkan berdasarkan data World Bank. 

Lembaga internasional tersebut mencatat, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia masih jauh di bawah rata-rata dunia, dan jauh di bawah peer group ASEAN.

GDP rata-rata dunia memiliki rasio perdagangan GDP sebesar 60,27 persen di 2019. Namun, Indonesia tak lebih dari 50 persen dalam 10 tahun terakhir. Bahkan, pada 2019, hanya 37,3 persen.

“Berarti Indonesia ini belum bisa memaksimalkan manfaat pasar global sebagai driver untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Shinta.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar

OJK Tegaskan Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil, Simak Indikatornya

Kondisi ini didorong oleh frontloading jelang kenaikan tarif, tarif efektif AS yang lebih rendah dari rencana awal, dan lain sebagainya.

img_title
VIVA.co.id
4 September 2025