Gara-gara COVID-19, Penduduk Miskin RI Naik 2,76 Juta Orang

Ilustrasi kesenjangan di kota besar.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi kenaikan penduduk miskin di Indonesia akibat COVID-19. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh resesi ekonomi sepanjang 2020 dan naik pesatnya pengangguran.

Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, data terakhir yang berhasil direkam, perkembangan kemiskinan di Indonesia pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang sedangkan pada Maret 2020 sebesar 25,42 juta.

Jumlah penduduk miskin pada September 2020 tersebut naik 1,13 juta orang dibanding Maret 2020 sedangkan dibanding September 2019 yang sebanyak 24,79 juta orang kenaikannya mencapai 2,76 juta orang.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Sementara itu, persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 10,19 persen naik 0,41 persen poin terhadap Maret 2020 dan naik 0,97 persen poin terhadap September 2019.

"Meski ada kenaikan karena pandemi COVID sebetulnya dibandingkan berbagai simulasi dan prediksi angka kemiskinan dari berbagai institusi atau lembaga kenaikannya sebetulnya tidak sedalam yang diduga," kata dia saat konferensi pers, Senin, 15 Februari 2021.

Digitalisasi Bansos Diuji Coba di Banyuwangi Bulan Depan, Luhut Sebut Bisa Kurangi 34 Juta Warga Miskin RI

Suhariyanto menjelaskan data kemiskinan itu lebih baik dari prediksi kemiskinan yang dibuat bank dunia yakin naik sebesar 10,7 persen sampai dengan 11,6 persen jika tidak adanya program bantuan sosial dari pemerintah.

"Ini menunjukkan berbagai program perlindungan sosial yang dirancang pemerintah selama masa pandemi sangat membantu terutama untuk lapisan bawah dan pemerintah memperluas tidak hanya sentuh 40 persen lapisan bawah tapi diperluas ke 60 persen," ungkap dia.

Dari jumlah kemiskinan tersebut, Suhariyanto mengungkapkan, tingkat kemiskinan di perkotaan naik jauh lebih pesat dibandingkan tingkat kemiskinan di pedesaan selama masa Pandemi COVID-19.

Tingkat kemiskinan di perkotaan pada September 2020 sebanyak 7,88 persen sedangkan di pedesaan 13,20 persen. Angka di perkotaan naik 1,32 persen dan pedesaan naik 0,6 persen dibanding September 2019.

"Ada perbedaan cukup signifikan bahwa dari September 2019 ke September 2020 COVID ini lebih berdampak ke perkotaan di sana bisa dilihat bahwa penduduk miskin di perkotaan naik 1,32 persen sedangkan di pedesaan mengalami kenaikan tapi hanya separuhnya," ucap dia.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami resesi setelah kontraksinya mencapai minus 2,07 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 7,07 persen dari 5,23 persen.

Jusuf Kalla lantik dewan kehormatan dan pengurus PMI periode 2025-2030

Soroti Kesenjangan Sosial, Jusuf Kalla: Orang Kaya dan Miskin Terbanyak Ada di Jakarta

Jusuf Kalla sebut orang terkaya berada di Jakarta, dan orang miskin terbanyak juga ada di Jakarta

img_title
VIVA.co.id
10 September 2025