Startup Diterpa Badai PHK, Intip Strategi Baru Investasi Telkom

Ilustrasi startup
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah memastikan, pihaknya akan tetap melakukan investasi kepada startup. Meskipun, ekosistem di perusahaan-perusahaan rintisan tersebut saat ini dilanda restrukturisasi global. Banyak perusahaan startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga menutup gudang.

Mau Mulai Investasi Kripto tapi Takut Rugi, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula

"Kami akan tetap berinvestasi pada startup-startup," kata Ririek dalam telekonferensi, Jumat 27 Mei 2022.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.

Photo :
  • Telkom
5 Mesin Uang Telkom di 2025: Ada Telkomsel hingga Raja Data Center

Meski demikian, Ririek berjanji akan lebih berhati-hati dalam melakukan investasi di startup. Sebab, alih-alih hanya sebagai pencari profit semata, Ririek memastikan bahwa investasi di startup penting bagi Telkom untuk mencari peluang sinergitas.

"Jadi kami tidak hanya untuk mencari capital gain, tapi juga peluang sinergi antara startup dengan Telkom dan para anak usahanya," ujarnya.

Transformasi Berbuah Manis: Telkom Cuan Rp11 Triliun Meski Daya Beli Melemah

Melalui sinergi tersebut, Ririek berharap jika nantinya terjadi naik turun harga saham, maka Telkom diyakini masih bisa melakukan monetizing melalui sinergi yang ada.

Investasi Tidak Dilihat Hanya dari Valuasi Tapi Sinergi

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya. Dia menegaskan, nantinya investasi-investasi yang bakal dilakukan Telkom pada startup-startup yang ada akan dilakukan dengan sangat selektif.

"Kita akan lakukan (investasi) dengan sangat selektif. Di mana koridornya tidak hanya melihat dari sisi valuasinya saja, tapi juga sinerginya," kata Budi.

Budi menjelaskan, dari sisi value secara multiple, pada tahun 2021 investasi Telkom di startup dinilai cukup menguntungkan dengan realized gain mencapai sekitar Rp140 miliar.

"Selain itu value synergy-nya juga cukup besar, di mana pada kuartal I-2022 value synergy dari startup Telkom di Telkomsel dan MDI Ventures lebih dari Rp500 miliar," ujarnya.

Ilustrasi stres kerja.

Badai PHK 2025 Menggila, Ternyata AI Bukan Satu-satunya Biang Kerok

PHK 2025 sudah lampaui angka tahun lalu. Tak cuma AI, kebijakan pemerintah, tarif global, dan tekanan ekonomi jadi penyebab. Indonesia pun ikut terdampak.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2025