Pertumbuhan Ekonomi RI Salip China dan Amerika Serikat

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Infomasi Sekretariat Presiden

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tumbuh sebesar 5,03 persen atau lebih tinggi di tengah ketidakpastian global. Bahkan, pertumbuhan ekonomi RI tercatat lebih tinggi bila dibandingkan China dan Amerika Serikat.

Prabowo Arahkan APBN 2026 Fokus ke MBG, Kopdes Merah Putih hingga Sekolah Rakyat

Sri Mulyani menuturkan, perekonomian RI di ASEAN menjadi negara dengan pertumbuhan tertinggi setelah Filipina sebesar 6,4 persen dan Malaysia sebesar 5,6 persen.

“Dari negara yang telah merilis pertumbuhan ekonomi, Indonesia mengalami pertumbuhan yang tinggi. Hanya lebih tinggi dari Malaysia dan Filipina,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Senin, 22 Mei 2023.

Dicecar DPR Soal Anggaran Pendidikan Tak Sampai 20%, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

Menurutnya, dengan torehan tersebut maka ekonomi Indonesia menjadi yang tertinggi dari berbagai negara di dunia, baik itu di kawasan ASEAN maupun Eropa. Hal ini terjadi sebagai dampak kenaikan suku bunga acuan tinggi yang menyebabkan pada kenaikan inflasi.

Kelakar Prabowo Sebut Sri Mulyani Makin Stres Ada Kopdeskel Merah Putih: Ibu Dicintai Seluruh Indonesia

“Mayoritas negara di Eropa dan ASEAN terpukul dari dampak kenaikan suku bunga dan inflasi yang  membuat ekonomi mereka melemah,” jelasnya.

Adapun pada kuartal I-2023, sejumlah negara telah merilis pertumbuhan ekonomi negaranya. Seperti China tumbuh 4,5 persen, Saudi Arabia tumbuh 3,9 persen, Mexico tumbuh 3,9 persen. “Mexico juga tumbuh 3,9 persen ini karena policy rate naik di atas 11 persen,” ucapnya.

Kemudian Vietnam tumbuh 3,3 persen, Thailand tumbuh 2,7 persen, Amerika Serikat tumbuh 1,6 persen, Eropa dan Jepang masing-masing tumbuh 1,3 persen. Korea Selatan tumbuh 0,8 persen, Singapura tumbuh 0,1 persen, dan Rusia hanya tumbuh -1,9 persen.

“Rusia ini karena perang. Tapi Inggris, Perancis, Singapura, Korea Selatan dan Jepang semuanya relatif lemah,” kata dia.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025

Defisit APBN 2025 Membengkak 2,78% Jadi Rp 662 Triliun, Kemenkeu Buka Suara

Febrio menegaskan, upaya mempercepat belanja masih harus dikebut pemerintah, utamanya belanja pada percepatan program-program prioritas Presiden Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025